[Baiturrahman | Yakub] Dihadiri juga oleh jajaran Kanwil Kemenag Provinsi Aceh dan Kakankemenag Kota Banda Aceh, rapat lengkap soal Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh digelar, Ahad sore (9/10).
Dari rapat sore 8 Muharrram 1438 H, selain dihadiri pejabat Setda, Setkota, SKPA, SKPK, para imam, para muazzin, penceramah, para qari, securuity, cleaning service/khadam, dan Satpol PP, juga diundang Direktur TPQ Plus, Ketua Remaja MRB, Tabloid Gema Baiturraham, Baitul Qiradh Baznas Madani, Ikatan Siswa Kader Dakwah (Iskada), Perpustakaan Masjid, IPQAH, HIQQAH, dan BKPRMI.
Dari rapat di aula sisi barat masjid yang bawah dan di halamannya sedang ada proyek itu, disepakati beberapa hal untuk dijajaki di masa depan. Misalnya, soal sarana wudhu', air sekitar tangga, menertibkan majelis zikir, doa ba'da shalat, ayat shubuh Jumat, busana petugas, inisial petugas shaf, pakaian imam/muazzin, jam digital, jeda azan-qamat, dan soundsystem.
Dalam rapat yang juga diselingi dialog, berkembang kebutuhan akan pengkaderan, dan silaturrahmi untuk para imam/muazzin, dan hafizh ke luar negeri. "Selain pengkaderan, kita undang juga kader kita yang sudah 'besar-besar' di luar negeri," ajak pendiri Iskada dan sesepuh adat Aceh, Tgk H A Rahman Kaoy.
Rapat yang dipimpin Imam Besar MRB Prof Dr H Azman Ismail MA, didampingi Ketua Umum Drs H Zulkifli Hasan MM itu, dilangsungkan, sekembalinya Pengurus Masjid Raya itu dari acara penerimaan penghargaan dari Menteri Pariwisata (Menpar) Dr Ir Arief Yahya MSc, Jumat malam (7/10).
Boleh setuju, boleh tidak, usai dinilai tim, Aceh berhasil meraih tiga penghargaan Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016. Pertama, sebagai Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik.
Kedua, Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, sebagai Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik, dan ketiga, Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, kategori Daya Tarik Wisata Terbaik.
Anugerah penghargaan diserahkan Arief kepada General Manager (GM) PT Angkasa Pura Banda Aceh Surahman, Asisten II Pemerintah Aceh Zulkifli Hasan, dan Imam Besar Tgk Azman Ismail.
Dari Aceh juga hadir Wali Kota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’duddin Djamal dan Kadis Pariwisata Aceh Reza Fahlevi. Kompetisi wisata halal Indonesia ini baru pertama kali dilakukan. Even ini diikuti 117 peserta dan dewan juri diketuai Riyanto Sofyan, menetapkan 111 nominator.
Sebanyak 15 pemenang KPHN 2016 yang terbagi dalam 15 kategori ini, 5 pemenang di antaranya Provinsi Aceh (Destinasi Budaya Ramah Wisata Muslim Terbaik); Provinsi Sumatera Barat (Destinasi Wisata Halal Terbaik), The Radhana Kuta Bali (Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); Novotel Lombok Resort & Villas di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Resort Pantai Ramah Wisatawan Muslim Terbaik); dan ESQ Tours Travel Jakarta (Operator Haji dan Umroh Terbaik).
Semua itu diusulkan akan mewakili Indonesia ikut dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, Uni Emeriat Arab (UEA) pada Desember 2016.
Menpar mengatakan, tim pemenangan di ajang WHTA 2016 menargetkan akan mendapatkan sedikitnya 3 awards atau prestasi ini sama seperti yang diraih dalam WHTA 2015 dengan memperoleh 3 awards yakni World's Best Halal Tourism Destination (Lombok), World's Best Halal Honeymoon Destination (Lombok), dan World's Best Family Friendly Hotel (Sofyan Betawi Hotel Jakarta).
Sebanyak 15 pemenang KPHN 2016 yang mendapat penghargaan Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016, tiga untuk Aceh. "Saya sangat mengandalkan Aceh, Sumbar, dan NTB," kata Arief di Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata, Jakarta. Selamat... [] [yyy, Direktur TPQ Plus Baiturrahman]