Banda Aceh (Yakub) --- “Mulai tahun ini, setiap kamar, telah disediakanhanduk. Jadi jemaah tidak perlu lagi mengeluarkan handuk sendiri, dari tasbesar. Sebab seringkali handuk yang telah basah setelah dipakai jemaah, langsungdimasukkan ke dalam tas. Dibawa serta ke dalam pesawat,” ungkap Kakanwil KemenagAceh Drs HM Daud Pakeh selaku Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)Embarkasi Aceh 2017. Kakanwil saat suatu rapat itu, antara lain didampingi KepalaUPT Asrama Haji Aceh H Taufiq Abdullah.

Untuk jemaah selanjutnya handuk diganti yang lain, oleh petugas. Jugakelengkapan jemaah selama hampir 24 jam di embarkasi, seperti air mineral dankurma, di setiap kamar. Sebagian kerja itu, selama musim haji dibantu olehsiswi dari sekolah kejuruan perhotelen, yang masuk Satuan Tugas (Satgas).Selain siswa pramu, yang disebut dalam Satgas dalam Pembantu PanitiaPenyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Aceh adalah pembantu angkat barang, kesekretariatan, cleaning, dan keamanan penjaga pintu.

Di antara jajaran kepanitiaan yang ikut membantu kamar-kamar di Madinatul Hujaj dan Muzdalifah itu adalah pramugraha. Misalnya mereka membersihkan,mengganti seprei, sarung bantal, menu, dan handuk. Sejumlahsiswi, dari Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang beralamat di depan Stadion LhoongRaya itu, diundang menjadi kepanitiaan.

Saat Kloter 2 (jemaah asal Kota Langsa, Bener Meriah, Aceh Jaya, Aceh Selatan,Banda Aceh) telah meninggalkan Asrama Haji Aceh dan take off dengan GarudaIndonesia sejak pukul 10.10 WIB, Kamis (17/8),  siswa SMK 3 yang berpakaian kremkecoklat-coklatan itu, langsung menyiapkan kamar untuk jemaah Kloter 3.

Saat jemaah asal Aceh Besar itu masuk pukul 10.00 WIB, semua kamar telahrapi, siap ditempati. Usai bertugas, siswi itu terlihat senang, saling bercand, dan sebutkan kata sampai ketemubesok, dengan rekannya untuk menyambut jemaah berikutnya. Sangking senangnya, saat mau menujuke gerbang, untuk menanti Trans Koetaradja, naik angkutan barang roda tiga, milik UPT Asrama Haji pun tak masalah.[]