Lhoksukon (Masnoer)--Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Utara menggelar upacara penghormatan bendera Merah Putih dan doa di halaman Kankemenag Aceh Utara, Kamis (17/2) pagi.

Upacara tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penghormatan Bendera Merah Putih dan Doa. Dalam Instruksi Menag itu disebutkan, pelaksanaan penghormatan bendera Merah Putih dan doa dilaksanakan setiap tanggal 17 bulan berjalan yang jatuh pada hari kerja.

Upacara dilaksanakan di pagi hari tepatnya pukul 08.00 WIB. Bertindak selaku Pembina Upacara, Kepala Seksi PAIS Kankemenag Aceh Utara Sabaruddin SAg MSos, Pemimpin Upacara Nazaruddin SSosI.

Sementara, doa dipimpin oleh Tgk Syukri SAg, Penyelenggara Zakat dan Wakaf  Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara.

Dalam amanatnya Kasi PAIS Kankemenag Aceh Utara mengajak ASN Kankemenag Aceh Utara untuk mengikuti semua kegiatan yang diinstruksi oleh Menteri Agama.

Lebih lanjut Sabaruddin menjelaskan sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah diberikan tanggung jawab sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, ASN harus memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing agar dapat bekerja memenuhi kewajibannya dengan efektif. 

“Selain itu kita sekarang sudah memiliki gedung yang megah dan fasilitas kerja yang memadai mari kita ciptakan suasana ini jangan hanya nampak luarnya megah tapi dalam nya juga harus adem ayem kesejukan dalam bekerja keharmonisan antar kita di ruang kerja sangat menjadikan kita nyaman dalam memberi pelayanan dan membuat hati tenang dan bahagia kita lebih banyak waktu di kantor dibandingkan di rumah maka mari kita ciptakan suasana kantor nyaman bagi diri kita dan teman teman dalam ruangan dan sekantor," pungkasnya.

Kita sebagai ASN harus memiliki kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, mampu berpikir analitis, konseptual dan mampu mengimplementasikan ilmu dan pengalaman dalam tugas dan pelayanan," jelasnya.

Ia juga mengisahkan tentang Nabi Musa berguru kepada Nabi Khaidir yang dikisahkan dalam Al-qur’an Surat Al Kahfi ayat 60-80 perlu kita hayati, dalam bekerja tidak ada saling merendahkan apalagi untuk menyombongkan diri atas kemampuan kita masing masing ilmu yang kita miliki hanya sedikit Allah berikan.

“Sebagai PNS, terkadang kita diterjang kesombongan mengira kita yang lebih mengerti atau lebih tinggi ilmu. Pelajaran untuk tidak sombong bisa kita petik dari kisah antara Nabi Musa dan gurunya yang bernama Nabi Khidir,” ungkapnya.[yyy]