[Ar-Raniry | Nat]  Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Alhamdulillah steril dari pengaruh dan pemahaman serta perekrutan teroris, mahasiswa UIN Ar-Raniry terus diberi bimbingan sesuai dengan ajaran islam yang benar, baik dalam perkuliahan maupun dalam aktivitas kelembagaan mahasiswa di kampus. 

Demikian disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA dalam sambutannya pada dialog pencegahan terorisme di kampus dalam program pencegahan terorisme tahun 2014, kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Selasa (21/10) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Banda Aceh. 

Rektor mengatakan, sampai saat ini kampus yang dipimpinya ini masih sangat steril dari gagasan dan paham terorisme, namum kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa agar terus menjadi pelopor pencegahan dari paham-paham terorisme, jangan sampai masuk ke kampus Ar-Raniry ini.

Dalam sambutannya, Farid juga menerangkan asal usul lahirnya paham teroris serta proses gerakan radikalisme dalam islam yang memahami tekstual ayat-ayat al-Quran.

Sementara itu ketua panitia DR. H. Syamsul Rijal Sys, M.Ag dalam laporan panitia menyampaikan, bahwa UIN Ar-Raniry telah mengadakan pertemuan rektor se Indonesia padab ulan Ramadhan yang lalu, salah satu rekomendasi yang dihasilkan adalah melaksanakan dialog pencegahan terorisme di kampus.

“Alhamdulillah ini telah terwujud dilaksanakan di Kampus UIN Ar-raniry dan terima kasih kepada kepala BNPT yang telah memilih kampus UIN Aceh ini sebagai salah satu tempat pelaksaan dialog pencegahan terorisme diantara 14 Perguruan Tinggi yang dipilih dari sejumlah perguruan tinggi di Republik Indonesia ini, ujar Sys.

Syamsul menyebutkan, kegiatan ini bersifat dialog, panitia telah mengahdirkan pemateri antara lain pada sesi pembukaan diminta Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA menyampaikan sambutannya dengan materi terkai dengan beberapa hal mengenai sejarah dan pencegahan teroris di kampus, selanjutnya sambutan Ketua BNPT Drs. Saud Usman Nasution, SH. MM menyampaikan arahannya terkait dengan pentingnya pendidikan dan dialog pencegahan terorisme di lingkungan kampus, panitia juga menghadirkan tokoh Aceh Muhammad Nasir Djamil sebagai keynote speaker.

Lebih lanjut Syamsul mengatakan, dialog ini digelar selama satu hari hingga pukul 17.00 wib, dibagi dua sesi, pada sesi pertama disampaikan materi kebijakan dan strategi pencegahan terorisme oleh Deputi I BNPT Agus Surya Bakti, Analisis potensi perkembangan paham radikal terorisme di Ar-Raniry dan masyarakat sekitar serta cara pencegahannya.

Sesi ke dua disampaikan materi sejarah, idiologi, perkembangan, pola penyebaran, perekrutan serta pencegahan di perguruan tinggi ole him Ahli BNPT Dr. Wawan Purwanto, materi langkah dan strtegi praktis menciptakan komunitas yang damai oleh Prof Yusny Saby dan bagaimana mencegah paham kekerasan atas nama agama oleh pengamat teroris Al-Chaedar.

Pada sesi terakhir kata Syamsul akan disampaikan materi bersama mencegah terorisme melalui pembelajaran online. Dikatakan, dialog ini diikuti oleh 500 peserta yang terdiri dari perwakilan fakultas di lingkungan kampus Ar-Raniry. [yyy]