CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Tirulah Cara Dakwah Nabi SAW

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 829
Kamis, 26 Mei 2016
Featured Image

[Karang Baru │ Muhammad Sofyan] Kulitnya hitam dengan berbaju biru dan celana abu-abu serta berpeci putih, gayanya sangat bersahaja dan sederhana. Dari warna dan kontur giginya terlihat kalau ia sering mengkonsumsi sirih, makanan yang menjadi ciri khas Aceh dalam menjamu tamu kehormatan. Tak banyak basa-basi dalam ia menyampaikan Tausiyah, tak ada humor dan gelak tawa tapi ceramahnya penuh isi dan makna. Ketegasan yang ditampilkannya membuat seluruh hadirin terpaku, tak ada yang mengantuk ataupun berbicara semua memperhatikan dengan seksama.

Diatas podium sederhana berwarna coklat di ruang aula serbaguna Al-Ikhwan Kankemenag Tamiang ``Abu Yahya Husen`` menyampaikan Tausiyah singkat dalam rangka peringatan Isra` Mi`raj yang diadakan oleh Penyuluh Agama Islam  Non PNS se-Kabupaten Aceh Tamiang pada Rabu (25/5). Walaupun hanya berdurasi 44 menit 35 detik, tapi tak ada kata sia-sia di dalamnya, tak ada tawa terpingkal-pingkal, semuanya bermakna dan berisi.

``Menghadiri Majelis Ilmu sesaat lebih baik dari pada Shalat Sunat 100 rakaat, dalam hadits yang lain disebutkan 1000 rakaat`` ujar Abu Yahya (sapaan akrab Tgk. H. M. Yahya Husen) Pimpinan Dayah Sabilul Ulum Diniyah Islamiyah (SUDI) Gelanggang Meurak Manyak Payed Aceh Tamiang.

``Pekerjaan selamat-menyelamatkan, jangankan manusia, binatangpun akan diangkat derajatnya oleh Allah.`` kemudian Abu Yahya menceritakan kisah Raja Semut yang menyelamatkan rakyatnya dari injakan tentara Nabi Sulaiman AS, sehingga  nama semut diabadikan Allah dalan salah satu nama surat dalam Al-Qur-an. ``Bukankah pekerjaan yang Bapak ibu kerjakan saat ini, mengajar generasi muda mengenal Al-Qur-an, mengenal Allah, mengajarkan Ibadah, sujud kepada Allah (Shalat) adalah pekerjaan selamat-menyelamatkan? Bukankah Bapak Ibu menyelamatkan umat dari siksa neraka? Semoga Allah mengangkat derajat Bapak )bu disisi-Nya`` lanjut Abu Yahya.

Abu Yahya sangat menekankan agar para penyuluh benar-benar mengajarkan Shalat karena Shalat itu Fardhu `Ain, tidak ada satu keringananpun yang dibolehkan meninggalkannya. Ia juga mengingatkan untuk memperbaiki keimanan, karena kalau amalan rusak dapat ditempeli dengan amalan sunat, tapi iman kalau rusak tak bisa ditempeli, ``oleh karena itu mari kita benahi ilmu Tauhid`` ujarnya lagi. Ia juga mengajak semua hadirin untuk mempersiapkan bekal perjalanan panjang di Yaumil Mahsyar. Bekal dimaksud adalah ``Iman, Ibadah dan Tasauf.``

Di akhir Tausiyahnya Abu Yahya mengajak para penyuluh non PNS untuk meniru Dakwah Nabi Muhammad SAW (berdakwah dengan kebijaksanaan dan lemah lembut. ``Nabi tidak pernah berdakwah dengan mencaci dan memaki orang, kalaupun Rasul ada mengasah pedang (melakukan peperangan) itu semata-mata untuk menghalau mereka yang menghalangi dakwanya. Mari kita mulai dakwah kita dari diri kita sendiri, keluarga dan tetangga.`` ujarnya sebelum mengakhiri Tausiyahnya dengan do`a.


Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh