[Banda Aceh | Yakub] Baru saja Pelatihan Pedagogik dan Manajemen Berbasis Sekolah dilangsungkan di Banda Aceh, bersamaan dengan aneka acara dan gebyar di Kanwil.
Seusai Kakanwil yang diwakili Kabid PAI Kanwil Drs H Saifuddin AR membuka acara (termasuk workshop, bazaar, dan konser) di Kanwil itu, Kabid lanjutkan acara pembukaan pelatihan pedagogik guru, di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, pagi Sabtu (16/4).
Dalam paparan pembukaan, misalnya terekam bahwa ada sejumlah Rp 16,6 milyar, untuk peningkatan mutu cek gu di Aceh. Ini bagian dari rencana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), baik pendidik maupun tenaga kependidikan, yang menjadi prioritas Dinas Pendidikan Aceh dengan mengalokasikan dana APBA sebesar di atas.
Di antara program itu, untuk pelaksanaan Pelatihan Pedagogik dan Manajemen Berbasis Sekolah jenjang SD dan SMP di 10 Kabupaten/kota di Aceh (Kab. Aceh Tenggara, Kab. Gayo Lues, Kab. Nagan Raya, Kab. Aceh Singkil, Kab. Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kab. Simeulue, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe, dan Kab. Aceh Barat).
Pada kegiatan Sosialisasi awal, Gubernur Aceh yang diwakili oleh Asisten 3, Ramli Daud menegaskan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, memahami peserta didik, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
“Dengan mendalami pedagogik akan menciptakan guru yang mampu melihat karakteristik siswa dari berbagai aspek kehidupan, baik moral maupun intelektualnya,” sambut Gubernur melalui pidato yang dibacakan oleh Asisten 3 (16/4).
Dalam mempercepat pelatihan di daerah, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan menggandeng USAID Prioritas untuk pelaksanaan teknis kegiatan, “Kita akan mengadopsi pelatihan yang telah dilakukan oleh USAID Prioritas di 9 kabupaten mitranya, karena program tersebut merupakan program nasional dalam meningkatkan mutu pembelajaran,” kata Hasanuddin Darjo, Kepala Dinas Pendidikan Aceh.
“Pendidikan Aceh tidak boleh lagi berjalan di lorong sempit, semua ekosistem pendidikan harus berinovasi untuk pendidikan, kita mulai inovasi-inovasi itu dari dalam kelas,” ajaknya.
Kegiatan itu sendiri akan dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu mulai dari perekrutan fasilitator daerah setempat, pelatihan untuk pelatih (fasilitator), pelatihan di tingkat kabupaten hingga pendampingan bagi guru.
Mark Heyward dari USAID Prioritas mengingatkan pendampingan sangat perlu dilakukan pasca pelatihan untuk melihat penerapan hasil pelatihan di sekolah, “Pendampingan sangat penting dilakukan agar hasil dipelatihan dapat secara maksimal diterapkan di sekolah,” katanya.
Hibah Setengah Juta Buku
Dalam kesempatan yang sama USAID Prioritas menyerahkan secara simbolis hibah Buku Bacaan Berjenjang (B3) kepada 829 SD/MI di 9 kabupaten mitra USAID Prioritas atau sebanyak 516.467 eks buku. Untuk pemanfaatannya akan dilakukan pelatihan kepada guru kelas awal di seluruh sekolah yang memperoleh hibah tersebut sehingga diharapkan siswa terampil membaca.
USAIDPRIORITAS bermisi: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa.
Setiap sekolah akan mendapatkan 628 buah buku yang terdiri dari 75 judul buku bacaan termasuk 8 buku besar dan 6 buku panduan guru dan lembar kerja siswa. Program ini, sebagaimana disampaikan Staf Komunikasi USAIDPRIORITAS Aceh Teuku Meldi Kesuma, akan berakhir dipenghujung tahun 2016. []