Lhsukon (Masnoer)---Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara bekerjasama dengan Tim Kurev Kanwil Kemenag Provinsi Aceh mengadakan Rakor Monitoring dan Konsolidasi Kurikulum Raudhatul Athfal (RA) di Balai Al-Ikhlas. Senin (23/12)
Kegiatan ini dipandu oleh Cut Rahmawati, S.Pd.I M.Pd.I Narasumber Nasional bertugas di RA Kota Lhoksemawe.
Menurut Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Drs H. Hamdani, A Jalil, MA untuk mengikuti acara ini telah diundang sebanyak 39 Kepala RA dan Ketua Igra serta pengurusnya.
Ia melanjutkan, Raudhatul Athfal (RA) merupakan sekolah yang menonjolkan Penanaman Aqidah berbeda dengan Sekolah Taman Kanak Kanak (TK) pada Umumnya sehingga Kepala RA harus mendapatkan perhatian besar dari para guru untuk menonjolkan Pendidikan anak usia dini yang berbasis aqidah dengan tujuan untuk membentuk anak yang berkepribadian yang beragama yang artinya memiliki aqidah Islam sebagai landasan ketika berpikir dan bersikap didalam menjalani kehidupan sehari hari.
“Dengan adanya rapat kordinasi ini mudah-mudahan akan menghasilkan kurikulum yang baik. Karena dengan program tersebut akan menjadikan suatu peningkatan kualitas RA dimata masyarakat.” Ungkap H. Hamdani
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kab. Aceh Utara H. Salamina, S.Ag, MA saat memebuka acara tersebut menyampaikan Guru RA yang pertama sekali memahat pengetahuan dalam dada anak-anak, pembentukan Karakter anak anak dibentuk dari usia RA. Mereka masih bersih seperti kertas putih
"Guru RA memiliki peran penting dan strategis dalam membentuk karakter anak-anak. Oleh karena itu, tugas guru RA sangat mulia dan strategis dalam membina Akhlakul Karimah anak-anak. Globalisasi dan arus informasi yang tidak dapat dibendung telah menjadi kan bumi semakin sempit. Setiap kejadian di belahan bumi dapat kita lihat melalui medsos, makanya, perlu filter pengetahuan mereka dengan pendidikan agama" pesan Kakankemenag
Sementara itu, Cut Rahmawati, selaku Pemateri menyampaikan, "Psikologi anak-anak RA terbentuk secara positif ketika seorang guru menyentuh mereka dengan pelukan, anak-anak yang sering diberikan perhatian dengan sentuhan dan pelukan kasih sayang seorang guru," ungkapnya