Banda Aceh-KemenagNews (2/4/2012)Tiga orang siswa Madrasah Aliyah berhasil masuk dalam 50 karya tulis terbaik dalam sayembara Karya Tulis Populer yang diadakan Independent Research Institute (IRI) Aceh. mereka adalah Fakhrurrazi M. Nur dari MAS Darul Ulum, Putri Nabila dari MAS Darul Ulum, dan Alvin Awwal Azkira dari MAN Rukoh.Menurut ketua Independent Research Institute (IRI), Mulyadi Nurdin, hal ini membuktikan bahwa siswa Madrasah Aliyah juga mampu bersaing dengan siswa lainnya di Aceh.“Dalam sayembara yang diadakan IRI diikuti oleh hampir 400 orang peserta yang terdiri dari pelajar tingkat SMA/MA dan Mahasiswa, setelah semua proses seleksi dilakukan dewan juri, ternyata 10 dari 50 karya terbaik dimenangkan oleh pelajar, dan 3 orang di antaranya berasal dari Madrasah Aliyah,” ujar Mulyadi Nurdin. Meskipun terdapat beberapa kekurangan dalam kesesuaian bahasa serta gagasan dan saran yang belum mumpuni, ke 10 peserta yang berasal dari pelajar ini patut diacungi jempol karena mampu menduduki rangking 50 karya terbaik, sejajar dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya.“Secara keseluruhan data yang masuk, bisa dikatakan 32 persen peserta berstatus pelajar. Selebihnya merupakan mahasiswa. Namun dari 50 karya terbaik, ada 10 peserta dari SMA sederajat yang patut diacungi jempol,” ujar Ketua IRI, Mulyadi Nurdin, di Banda Aceh sebagaimana direlease www.iri.or.id.Ke 10 peserta ini antaranya, Said Muhammad dari SMA 1 Jaya yang mengangkat tulisan berjudul Peranan Strategis Pemuda Dalam Pembangunan dan Perdamaian Aceh. Selain Said Muhammad, peserta yang berstatus pelajar lainnya adalah Rahmatillah R dengan judul tulisan Mendaki Bukit Kerikil Pendidikan Aceh dari SMA N 1 Lhoksukon, Fakhrurrazi M. Nur dari MA Darul Ulum dengan tulisan Hijrahlah dan Sukseslah Engkau.Peserta lain yang juga masih berstatus pelajar, ada Angga Neza Prima dari SMA Medan dengan tulisan Kaum Muda dan Pemberantasan Korupsi, Memberantas Korupsi dan Membentuk Karakter Unggulan Melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Frida Nur Rizki dengan tulisan Inovasi Versus Kearifan Lokal, Peran Kearifan Lokal mendukung Inovasi Demi Kegemilangan Aceh dari SMA Lhokseumawe, Mustika Febrilia dengan tulisan Pengaruh Politik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Aceh.Kemudian ada Nursalati dengan tulisan Kesejahteraan Petani: Antara Sasaran Dan Realisasi dari SMA N 1 Jaya, Putri Nabila dengan tulisan Menuju Aceh Damai dan Sejahtera dari MAS Darul Ulum, Alvin Awwal Azkira (Meningkatkan Mutu Pendidikan Aceh Menuju Standar Internasional) dari MAN Rukoh, dan Sity Alya Fathirah (Bercermin Dari Sejarah Wujudkan Rakyat Aceh yang Adil dan Sejahtera).“Semua peserta yang berstatus SMA dari keseluruhan data yang masuk, inilah perwakilan pelajar yang karyanya bagus versi juri, Zainal M. Nur dan Arif Ramdhan,” ujar Mulyadi Nurdin.Karenanya, IRI kagum pada mentalitas para remaja ini karena mau dan siap bersaing dengan para mahasiswa. Mulyadi mengatakan, 10 pelajar yang karyanya masuk ke dalam 50 karya terbaik ini, diharapkan ke depannya mampu meningkatkan dan mengasah lagi kemampuannya dalam menulis karya-karya populer lainnya serta tidak putus asa untuk kembali menguji kompetensi dengan mengikuti perlombaan-perlombaan.“Mereka harus bisa membuktikan dan menjadi generasi Aceh cerdas melalui tulisan nantinya. Tentunya, pembuktian itu harus melalui karya original bukan plagiat,” pungkasnya.[]