Lhoksukon (Masnoer)---Sebagai satu-satunya Pendidikan Diniyah Formal (PDF) yang ada di Aceh. Dayah Babussalam Al-hanafiyyah termasuk salah satu dayah tradisional terbesar yang ada di Aceh Utara. Alumninya telah menyebar ke berbagai pelosok Aceh Utara, Provinsi Aceh dan luar Provinsi Aceh.
Nah, keberhasilan Dayah Babussalam dalam menerapkan Program Pendidikan Diniyah Formal (PDF) membuat ASN dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Banda Aceh Salimuddin tertarik melakukan kunjungan studi banding guna mengetahui lebih lanjut seperti apa program PDF tersebut dan persyaratan untuk menerapkannya. Kunjungan studi banding ini diterima oleh Pimpinan Dayah Babussalam Al-hanafiyyah, Tgk H. Sirajuddin didampingi oleh staf Seksi PD Ponteren Kankemenag Aceh Utara. Kamis, (19/12)
Kepala Kankememag Aceh Utara H. Salamina, S. Ag, MA melalui Kasi PD Pontren Drs. H. Munzir, M. Pd menjelaskan Sejak tahun 2015 peta baru satuan pendidikan formal, secara nasional telah bertambah dengan munculnya Pendidikan Diniyah Formal yang disingkat PDF.
PDF ini diluncurkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia sebagai satuan baru dalam peta pendidikan formal di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No.13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam
"Jadi, PDF ini lahir setahun setelah keluarnya PMA tersebut. Jadi, mengingat satuan PDF yang baru muncul tiga tahun lalu, maka sangatlah dipahami alasan kenapa banyak di antara praktisi dan stakeholder pendidikan yang belum mengetahui peta baru ini,” ungkapnya
Secara ringkas dapat dijelaskan, jika sebelumnya hanya mengenal pendidikan formal seperti sekolah dengan jenjang pendidikan yang dimulai dari SD, SMP, SMA dan berlanjut perguruan tinggi umum, serta madrasah yang dimulai dari MI, MTs, MA dan berlanjut ke perguruan tinggi keagamaan Islam.
Maka, kini peta itu bertambah dengan munculnya PDF yang dimulai dari tingkat ula (dasar), wustha (menengah), ‘ulya (tinggi) dan kemudian berlanjut ke tingkat Ma’had ‘Aly.
“Istimewanya, PDF ini hanya khusus diselenggarakan oleh dan di pesantren/dayah saja. Dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh PMA tersebut. Seperti adanya santri sebanyak 300 orang setiap tahun sejak 10 tahun terakhir,” tambah Munzir
Ia, melanjutkan jadi, selain dayah tidak bisa menyelenggarakan satuan pendidikan ini. Penyelenggara PDF ini, di samping tentu saja memiliki tanggung jawab, namun juga memiliki hak. Seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), legalitas ijazah dan sebagainya.
Sementara itu, Pimpinan Dayah Babussalam Al-Hanafiyyah Tgk H. Sirajuddin menyebutkan PDF Dayah Babussalam Matangkuli adalah PDF pertama di Aceh.
"Untuk saat ini, PDF di Dayah Babussalam sudah ada dua tingkatan, yaitu Tingkat Wustha dan tingkat Ulya.
Pelajaran yang dipelajari keseluruhan ialah kitap pesantren Salafiyah ditambah dengan pelajaran Umum lainnya yaitu PPKN, Matematika, bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Metode pengajaranpun tidak jauh berbeda dengan Salafiyah dimana semua santri belajar tidak memakai Kursi dan memakai pakaian pangajian biasa" jelasnya.