Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan Pj Bupati Gayo Lues, H Jata SE MM mengunjungi Desa Bengkik, Kecamatan Blangpegayon, pada pagi Ahad, 24 November 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung fenomena viral tumbuhnya pohon kurma yang subur dan telah berbuah di dataran tinggi Gayo Lues.
Fenomena ini menjadi perbincangan luas di media sosial karena tumbuh secara tidak lazim. Tanaman kurma yang biasanya berkembang di daerah gersang dan kering ternyata mampu tumbuh subur di Gayo Lues, yang berada di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dengan suhu dingin.
Kakanwil Azhari mengaku kagum dengan keberhasilan pohon kurma berbuah di Gayo Lues dan mengajak semua pihak untuk mensyukuri nikmat ini.
"Bersyukur adalah cara terbaik untuk menikmati karunia Allah. Saya baru mengetahui bahwa pohon kurma bisa tumbuh di Gayo Lues. Ini luar biasa! Dengan bersyukur, insyaallah keberkahan akan terus bertambah," ujarnya.
Azhari yang semalam juga bersama Pj Bupati di Pendopo Bupati menyampaikan harapannya agar pohon kurma ini dapat dikembangkan melalui program wakaf produktif di lahan wakaf yang tersedia di Gayo Lues.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati H Jata menyampaikan bahwa perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk mengatasi berbagai tantangan.
"Saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Segala sesuatu dapat dilakukan jika kita memiliki ketekunan dan kemauan untuk belajar. Dengan teknologi dan cepatnya informasi, hal yang dulu dianggap mustahil kini bisa diwujudkan," katanya.
Kunjungan ini juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues H Saidi B SAg MA, beserta jajaran, serta unsur SKPK Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues.
Kepala Kantor Kementerian Agama Galus Saidi B, menambahkan bahwa program ini akan ditindaklanjuti sebagai bagian dari rangkaian Hari Amal Bakti Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Insyaallah, program ini akan kami realisasikan. Kami telah melakukan survei lokasi beberapa waktu lalu untuk memastikan kesiapan lahan," ungkap H. Saidi.
Kunjungan ini menjadi langkah awal yang diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi pertanian berbasis inovasi dan teknologi.
Tim Kakanwil lanjutkan kegiatan ke Aceh Timur, dan diterima di Lokop Aceh Timur.[]