Banda Aceh (Humas)--Enam hari jelang Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah, jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh kembali lanjutkan agenda pengajian dua jumatan, 17 Maret 2023.
Pengajian pagi 15 Sya'ban ini, dirangkai dengan taushiah bersama Subkoordinator Pendidikan Diniyah Takmiliyah Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Dr Abd Syukur MAg.
Pengajian bersama Kabag TU Drs H Marzuki MA dan jajaran ini, diawali dengan pengajian (yasinan), tahlil, dan doa, yang dipandu JFU di Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Ustaz Saifullah Rayek MA.
Dalam ceramah singkat, Abd Syukur ulang kaji cerita keseriusan satu sahabat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam mempelajari ajaran tauhid, sebelum muazin ini masuk Islam.
Bahwa Bilal bin Rabah yang berkulit hitam ini telah komit dengan keislamannya, juga saat sekembali Rasulullah dari Isra` Mi'raj, Rajab sebelum hijriah. Saat ramai masih meragukan peristiwa ajaib itu, saat awal Islam ini, Bilal masuk sahabat yang beriman padanya.
Abd Syukur yang pernah menjadi Kasi di Bidang PAI Kanwil, sebutkan, bahwa keteguhan hati Bilal mengantarkannya masuk sahabat yang paling sabar. Meskipun di pasar, di depan khalayak, dia dihina, disiksa, diarak, dan diintimidasi oleh musyrikin.
"Saat mengalami penderitaan siksaan kafir itu, mulut Bilal hanya mengucapkan kata Ahad Ahad Ahad, yang bermakna Allah yang Ahad," kisah Abd Syukur yang pernah menjadi Kepala Madrasah Darusysyari'ah Baiturrahman ini.
Episode kehidupan Bilal bin Rabah termasuk yang paling penting, juga saat Rasulullah yang bermusyawarah, termasuk saran Abu Bakar, itulah saat dinobatkan sebagai muazin perdana dalam Islam.
"Bilal bin Rabah suaranya merdu, dan fasih," masuk satu alasan pemilihan Nabi pada petugas azannya ini.
Di samping kesabarannya dalam beriman dalam golongan awal Islam, kafilah ashshabiqul awwalin.
Jadi, sabar di sini ialah tetap teguh dengan kebenaran. Sehingga untuk orang sabar ada kalimat kalimat khusus: innallaha ma'ash shabiriin (sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar).
"Ada lagi kalimat untuk buah kesabaran ini: ash-shabrun jamil yang bermakna sabar itu indah," kutip Dr Abd Syukur, yang pernah mengabdi di Kankemenag Banda Aceh.
"Jadi, sabar itu bukan saat tidak ada uang lalu tak bisa makan, atau saat tak mampu melawan membela diri karena orang zalim itu lebih kuat misalnya. Namun sabar itu lebih pada tetap teguh dengan kebenaran, dan ia indah sekali," pungkas Abd Syukur, alumnus Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry, yang akrab melatih kafilah Aceh dalam ajang nasional.[yyy]