[Kota Langsa | Erlisa] Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gampong Meutia tampil memukau pada pementasan pagelaran seni, Kamis (05/06). Pementasan seni ini digelar untuk memeriahkan acara perpisahan bagi siswa kelas VI di Lapangan MI Gampong Meutia Langsa.
Penampilan drama yang berjudul ‘Kutukan seorang kakek’ yang berdurasi hampir 60 menit ini mengundang decak kagum dan gelak tawa para pejabat dan tamu yang hadir. Pemain drama tampil apik menampilkan penampilan terbaik mereka.
Perpisahan ini dihadiri oleh perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa (Kemenag) yaitu bapak Ilyas S.Ag, Para Kepala MI yang ada di Kota Langsa, Ketua Komite MI Gampong Meutia Langsa, aparat desa dan orang tua wali murid.
Selain pementasan drama, siswa MI Gampong Meutia Langsa juga mempertunjukkan keahlian Seni tari saman mereka yang sangat memukau. Juga dilanjutkan dengan tari daerah lain, nasyid, pidato perpisahan dengan menggunakan 4 bahasa yaitu bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan bahasa Aceh, tartil surat yasin dengan artinya menggunakan bahasa Inggris juga penyerahan hadiah bagi siswa-siswi berprestasi.
Pada kesempatan ini juga kepala Madrasah Ibtidaiyah Gampong Meutia memberikan apresiasi kepada dewan guru yang disiplin dalam melaksanakan tugas, beliau memberikan bingkisan kepala 3 orang guru yaitu Bapak Bakhtiar sebagai juara pertama, ibu Rosmawati, A.Ma sebagai juara kedua, dan ibu Suriyani,S.PdI sebagai juara ketiga.
Penyampaian sepatah kata dari salah seorang wali murid kelas VI yang juga memberikan piagam penghargaan kepada guru-guru MI Gampong Meutia mampu menghidupkan semangat siswa dan orang tua. Para tamu undangan yang hadir tak luput memuji penampilan anak-anak MI Gampong Meutia Langsa dan kemajuan yang telah dicapai MI Gampong Meutia Langsa.
Ilyas S.Ag dalam pengarahannya menyampaikan agar masyarakat tidak boleh ragu untuk mendidik anak di Madrasah ini karena sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 antara sekolah umum yang berada di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Sekolah agama atau disebut madrasah dibawah binaan Kementerian Agama tidak ada bedanya.
Bahkan madrasah memiliki nilai plus karena selain pendidikan umum, di madrasah juga diperkuat dengan pendidikan agama.
Dikatakan, sudah banyak prestasi yang diraih oleh madrasah di Langsa termasuk MI Gampong Meutia.Selain itu beliau juga beranggapan bahwa acara perpisahan itu bukan berarti putus hubungan silaturahmi antara guru dan muridnya, namun setiap saat murid mengunjungi gurunya di madrasah tercinta ini.
“Hari ini adalah hari yang sangat berat untuk kita semua. Walau pun berat hati tentu mau tidak mau harus kita terima kenyataan ini. Ada pertemuan tentu ada perpisahan. Perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi merupakan proses untuk mencapai masa depan yang lebih baik,” ungkap Khairul Hsuna S.Pd.I M.Pd
Beliau juga menjabarkan bahwa perpisahan sekolah merupakan hal yang spesial karena semuanya berkumpul untuk merayakan satu kemenangan sekaligus berpisah. Perpisahan yang terjadi dengan tujuan agar bisa meraih pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Semuanya demi masa depan yang lebih baik. Perasaan yang dirasakan pastinya bercampur aduk. Ada yang sedih, senang dan sebagainya. Tapi ini semuanya pasti membawa makna sendiri bagi kita semua.
Ditambahkan Khairul Husna S.Pd.I M.Pd, dia berharap agar siswa yang kelak lulus bisa mendapatkan nilai yang baik dan juga dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. “Kami berharap hasil Ujian Madrasah (UM) siswa bisa lebih baik dari tahun yang lalu, dan tingkatan kelulusan bisa lebih maksimal lagi,” sambungnya. [yyy]
[foto: ilustrasi dari tari pada sebuah acara perpisahan siswa madrasah aceh]