Banda Aceh (Yakub) --- Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs HM Daud Pakeh, sebenarnya tidak ada jamaah haji yang sesat atau tersesat.
"Yang ada jamaah kesasar di Tanah Suci," ujar Kakanwil, di Hotel Grand Permata Hati Blang Oi, di depan peserta Rapat Koordinasi Penyelesaian Dokumen Haji.
Pesertanya dari jajaran dan Kasi Bidang Penyelenggaraah Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Aceh, Kasi PHU se Aceh, dan jajaran Imigrasi se Aceh.
Menurutnya, jamaah yang sesat itu ada di sini, yang ditangani Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) di bawah koordinasi Kejaksaan Tinggi (Kejati). Tim Pakem juga dilibatkan dari Kemenag, Pengurus KUB, dan Kesbangpol
Kisah Kakanwil, di Arab Saudi yang ada jamaah kesasar, bukan sesat. Ada jamaah memang tidak pulang ke hotel bersama jamaah sekloternya, sampai dua hari.
Saat jamaah itu kembali, dia sehat walafiat dan berbagi cerita pada rombongannya. Jadilah dia tutor bagi jamaahnya.
Sekembalinya ke pemondokan, dikumpulkan jamaah lain. Dia disuruh cerita, bagaimana bisa kesasar dan tak pulang-pulang selama ini. Dia kisahkan, seusai ibadah di Masjidil Haram, dia terpisah dengan jamaahnya, dia dapati jamaah lain yang berbatik. Dengan bahasa Indonesia, dia pun diajak dan ikut ke pemondokannya, dia makan juga, makan siang.
Sorenya, sambung jamaah kesasar itu, dia ikut lagi ke masjid, dia dapati lagi jamaah berbatik yang lannya, dan berbahasa Indonesia. Dia ikut lagi dan makan sama dengannya, makan malam. Dia bermalam di pemondokannya.
Keesokannya, dia shubuh lagi sebagaimana shubuh jamaah berbatik itu, dan dia pulang lagi dengan jamaah yang lain lagi ke pemonokan lain. Begitu sampai dua hari, dia bolak balik ke masjid dan pulang dengan jamaah yang berbeda. Bukan sesat, tapi kesasar dari pemondokan yang sekloter dengannya.
Demikian kisah saat membuka dan memberi materi sesi pertama rakor yang digelar Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, sejak Rabu-Jumat (18-20/10) ini.[]