Banda Aceh (Humas)--Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg sampaikan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, Selasa (10/8/2021).
Mengangkat tema "Islam Hadir tidak Hanya Rahmat bagi Manusia tetapi juga bagi Sekalian Alam" sebagaimana visi kenabian dan misi kerasulan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Kakanwil ajak jajaran bersama umat, bisa terus bermuhasabah (introspeksi) diri, demi penebaran kebaikan dan kedamaian di masa-masa mendatang.
"Seyogyanya yang kita lakukan selaku bagian dari kaum muslimin, terlebih di awal tahun ini, adalah berupaya untuk melakukan introspeksi diri," ajak Kakanwil yang antara lain awali pagi dengan musyawarah bersama jajarannya di aula lantai dua kanwil.
"Selanjutnya kita senatiasa bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas seluruh kekhilafan yang telah kita lakukan, serta memohon ampun atas kekurangan, misalnya dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya," imbuh Iqbal.
Di samping itu, ajaknya, juga kita memohon pertolongan kepada Allah untuk bisa istiqamah (komit) dan senantiasa bertambah ilmu dan amal shalihnya.
"Tahapan yang lebih penting lagi adalah menyusun rencana yang islami agar hari yang akan datang senantiasa lebih baik dari yang sebelumnya, apalagi kita sedang diuji dengan pandemi, sehingga hidup kita senantiasa tertata dalam manajemen yang baik dan terpola sehingga tidak ada yang terkesan asal-asalan," harapnya untuk selalu optimis.
Sambungnya, bahwa waktu adalah anugerah yang sangat berharga bagi seorang muslim. Bahkan lebih berharga dari harta dunia yang kita milikinya. Karena harta apabila hilang maka masih bisa untuk dicari. Sementara waktu apabila telah berlalu tidak mungkin untuk kembali lagi. Sehingga tidak ada yang tersisa dari waktu yang telah lewat kecuali apa yang telah dicatat oleh malaikat.
"Maka sungguh betapa ruginya, jika kita masuk tipologi orang yang tidak memanfaatkan waktu, apalagi kita penuhi dengan kemaksiatan kepada Rabb-nya. Meskipun kehidupannya serba tercukupi dan serba ada, namun apalah artinya kalau seandainya berakhir hidup nan fana ini, dengan su-ul khatimah atau menerima siksaan azab berupa api neraka, na'udzubillah," ingat Kakanwil, seraya memohon kita semua bisa akhiri tahapan hidup dengan kebaikan.
Lantas Kakanwil kaitkan sejarah penamaan dan penentuan bulan pertama Islam dengan momentum hijrah saat pandemi ini.
"Dulu Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu tonggakkan permulaan penanggalan Islam dan menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang pertama dalam penanggalan tersebut setelah bermusyawarah dengan para sahabat yang masih hidup di masanya. Dengan harapan dengan adanya sistem penanggalan memudahkan kita untuk menyusun rencana-rencana dan langkah-langkah yang perlu kita tempuh dengan target-target mulia yang kita inginkan, sehingga kehidupan kita, umat Islam menjadi kehidupan yang teratur," kutipnya.
Akhirnya, Kakanwil ajak, seharusnyalah umat Islam adalah pekerja, umat yang tinggi etos kerjanya. Dan banyak ayat dalam al-Qur’an yang menggambarkan dan menuntut harapan mulia tersebut.
"Islam menginginkan umatnya menjadi pribadi yang kuat dalam segala aspek, mempunyai jiwa yang dinamis selalu ingin merubah diri dan mempunyai perencanaan hidup ke arah yang lebih baik, tidak statis alias jalan di tempat," harapnya.
"Ayat ini, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Surat Al-Hasyr, ayat 18), di antara ayat yang memotivasi umat ini dalam berbuat penuh rencana dengan langkah-langkah yang strategis untuk memperoleh kehidupan yang bahagia di dunia dan bahagia di akhirat, amin," pungkasnya.[y]