[Banda Aceh | Yakub] Di antara kiat kita dalam meraih rahmat Allah, agar Yang Maha ar-Razzaq senantiasa limpahkan rezeki-Nya pada hamba, ialah dengan rajin bersyukur. Andai kita syukur, Allah tambah anugerah-Nya, dan jika kita kufur, maka azab-Nya sungguh pedih!
Wujud kesyukuran, baik ASN dan maupun swasta, bisa dengan jalan apa saja. Termasuk kerelaan dan ketulusan membagi gaji, baik gaji rutin maupun gaji ke 13, ke 14, dan tunkin yang, alhamdulillaah lumayan itu, untuk kerabat dekat dan jauh.
Murah tangan bagi sesama hamba, baik selama Ramadhan 1437 H, lebaran, dan seusainya, itu perintah Allah dan sunnah Rasulullah SAW. Namun, diingatkannya, ‘sungguh hamba yang bersyukur memang sedikit.’
Sejak belasan puasa lalu, proses penukaran uang (tuka peng), jelang Idul Fitri 2016 di Banda Aceh, diramaikan warga, termasuk jajaran Kementerian Agama. Lokasi penukaran uang lebaran 1437 H dibuka sejak pekan lalu, di Barata swalayan depan Masjid Raya Baiturrahman, buat setengah hari.
Karena lokasi penukaran duit lumayan strategis, dan mini bus box bank pun ada lima atau enam bank mankal sejak pagi di sana, maka jajaran antrian dulu. Kepala Perwakilan BI Aceh Ahmad Farid mengatakan, BI Aceh membuka tempat penukaran khusus di kawasan mall, depan Masjid Raya Baiturrahman itu. Selain itu, penukaran juga bisa dilakukan oleh bank-bank pelaksana.
Tahun lalu lokasinya, bersebelahan dengan Kanwil Kemenag Aceh, di sisi selatan Taman Sari, maka PNS yang paling dekat ke lokasi ialah jajaran Kanwil. Sama saja, loket ini dibuka sejak pukul 08.30 WIB hingga jelang pengajian zhuhur di Baiturrahman.
Uang pecahan yang baru menambah kesan baik berbagi, terutama untuk anak-anak yang bertamu di hari baik, Hari Raya Idul Fitri, yang sesuai kalender 1 Syawal jatuh pada Rabu (6/7). “Saya tukar yang Rp 10.000, Rp 5.000, dan Rp 2.000. Untuk anak-anak, cukup ‘daun’ 2.000, yang besar sedikit 5.000 atau 10.000, dan jika habis yang 10.000, maka bisa dikasih yang 5.000 dua atau tiga lembar,” jelas kawan dari Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil.
Alhasil lembar Rp 5 ribu yang paling cepat habis. Masyarakat yang tidak mendapatkan jumlah penukaran sesuai keinginan mereka, dipersilakan kembali lagi di hari lainnya.
Tradisi tuka peng (money changer) baru, jelang ‘ied memang baik dan mulia, lanjutkan tradisi berbagi di hari fitri. Baik sanak saudara, maupun orang lain, tuan rumah tidak akan membiarkan tamunya, terutama anak-anak dan remaja pulang tanpa angpau (istilah remaja kita, mengganti kata ‘buah tangan’ atau ‘salam tempel’).
Di sela-sela istirahat, kawan-kawan ada yang langsung ke lokasi tuka peng, dan ada yang titip sama kawan seruangannya. “Antrian dulu, di sana Pak…,” kata Sekurity pada tamu yang baru parkir dan mendekat ke barisan itu.
Ada ‘bus uang’ dari beberapa bank, termasuk Bank Aceh dan Bank Mu’amalah. Namun beberapa loket di badan mobil yang layani uang pecahan menurut maunya warga. Selebihnya, mesti ditukar perblok (100 lembar).
“Satu blok Rp2.000 (100 lembar), ditukar dengan uang besar Rp200.000. Untuk uang Rp5.000 ditukar dengan Rp500.000, uang Rp10.000 dengan uang Rp1 juta. Sedangkang uang Rp20.000 dengan uang besar Rp2 juta,” jelas teler di Bank BRI.
Bank Indonesia Perwakilan Aceh menyiapkan uang sebanyak Rp100 miliar pecahan kecil untuk penukaran menjelang lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.
Menurut Kepala Perwakilan BI Aceh Ahmad Farid, untuk lebaran tahun ini, kami menyiapkan uang pecahan kecil sebanyak Rp100 miliar yang akan ditukarkan masyarakat menjelang lebarandi Banda Aceh.
Menurut Ahmad Farid, jumlah Rp100 miliar yang disiapkan tersebut berdasarkan perkiraan dengan membandingkan pengalaman tahun sebelumnya. Tahun lalu, jumlah uang tukar pecahan kecil yang terealisasi mencapai Rp90 miliar.
Katanya, untuk saat ini, penukaran di Barata tidak dibatasi berapa jumlahnya. Mungkin menjelang lebaran akan dibatasi jika penukaran membludak. Tingkat penukaran harian di Barata mencapai Rp1,5 miliar.
Selain untuk penukaran pecahan kecil, BI Perwakilan Aceh juga menyediakan uang tukar semua nominal. Jumlah uang tukar semua nominal tersebut mencapai Rp1 triliun.
Sedangkan untuk kebutuhan perbankan dana tersebut dipersiapakan untuk ketersediaan uang di mesin ATM yakni untuk uang kertas Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
Jadi, meskipun gaji masuk ke rekening ASN, saudara lain yang bukan pegawai bisa menikmati juga, bisa tersenyum juga, dan materi tidak hanya singgah dalam dompet ASN saja. Selamat Idul Fitri 1437 H, mohon maaf lahir dan batin, sebelum dan sesudahnya…. [kawan2 inmas’s]