Bireuen (Dewi Sofiana/ Frz) — Setelah sukses menghasilkan buku ber-ISBN pada tahun sebelumnya, santri Al Zahrah kembali menulis antologi puisi dan cerpen dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) Nasional 2021. 

Tiga karya yang telah terbit tahun 2020 lalu berjudul Senandika Bilik Santri. Sebuah antologi puisi yang ditulis oleh santri tingkat tsanawiyah, dan kumpulan cerpen yang ditulis oleh santri tingkat aliyah berjudul Spektrum Goresan Santri Serambi dan Dibalik Pandangan Mereka.

Keberhasilan ponpes terpadu Al Zahrah dalam program GSMB Nasional 2020, dikemas dalam acara launching buku yang digelar pada 7 Juni 2021 lalu, di kompleks madrasah setempat. Acara yang mengusung tema meningkatkan kualitas dan kompetensi santri dengan budaya literasi, sekaligus sebagai ajang penobatan Nanda Rezeki sebagai Duta Literasi.

Penobatan tersebut disemat Nanda atas prestasinya meraih juara satu puisi terbaik nasional tingkat SMP sederajat pada Festival Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh GMB Indonesia pada 23 Maret 2020 lalu. 

Kepala MTs Al Zahrah Bireuen, Zuryati SPd  kepada media ini mengungkapkan rasa bangga karena madrasah yang dipimpinnya ikut bergabung pada program GSMB Nasional. Menurutnya program ini telah memberi dampak yang luar biasa dalam menumbuh-kembangkan budaya literasi di lingkungan madrasah. 

Zuryati menambahkan, kehadiran GSMB melalui Sosialisator Program Literasi (SPL) Nasional Dewi Sofiana SP telah membuka jalan terbukanya atmosfer budaya literasi di kalangan siswa. “Budaya baca dan tulis semakin bergairah, ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya santri penulis menjadi 100 orang pada tahun 2021, di mana pada tahun sebelumnya hanya 50 penulis,” imbuhnya. 

Ia mengungkapkan, tahun ini santri MTs  berhasil merampungkan dua antologi sekaligus yaitu kumpulan cerpen berjudul Jejak Di Sudut Kota Juang dan Cakrawala Dunia Kotak, yang berisi kumpulan puisi. Santri lebih kreatif dan inovatif sehingga bukan hanya satu karya buku yang bisa dihasilkan, tetapi lebih banyak lagi dari segi jumlah maupun jenis kepenulisan, harap Zuryati. 

Para santri penulis berada di bawah asuhan Ustazah Indah Permatasari Siahaan SS yang ditunjuk sebagai guru koordinator yang bertugas membimbing santri dalam program menulis di tingkat tsanawiyah, tambah Zuryati.

Sementara santri jenjang aliyah berada di bawah pembinaan Ustad Ikhwan Ramadhana MAg. Beliau berujar bahwa minat menulis santri semakin meningkat dari tahun sebelumnya. 

“Selain antologi puisi yang sedang menunggu terbit, dua santriwan kami telah menyelesaikan naskah buku tunggalnya dan sedang dalam proses pengiriman naskah untuk kemudian naik cetak,” kata ustad yang juga menjabat sebagai ketua KMI  ponpes terpadu Al Zahrah. 

Adapun santriwan dimaksud adalah Nanda Rezeki, yang menulis kumpulan puisi berjudul Suratan Imajinasi Awak Nahkoda. Sementara Deskananda menulis kumpulan cerpen berjudul Antara Oxford Dan Munjid. 

Pada kesempatan itu kepala MAS Al Zahrah, Drs Murdani menyatakan dukungannya terhadap program literasi GSMB Nasional. Ia berharap para santri semakin kreatif dan inovatif serta semakin bergairah semangat literasi nya guna memajukan pendidikan dan meningkatkan prestasi. 

Harapan ini selaras dengan penobatan MAS Al Zahrah  sebagai madrasah inovasi  pada rakor kepala madrasah se-provinsi Aceh yang berlangsung di Asrama Haji Banda Aceh oleh Kakanwil Kemenag Aceh, pada 13 Februari 2021 lalu. 

“Kami berharap melalui program menulis buku ini, akan terwujud lingkungan madrasah dengan budaya literasi yang tinggi dan santri yang berprestasi,” pungkas Murdani.