Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan oleh santri-santri Balai Pengajian Bintang Tahfidh Qur'an (TPQ) Desa Bhom Kecamatan Ranto Peureulak Aceh Timur diawali dengan kisah sedih dimana salah seorang santri yang bernama, Arsyila Phonna memanggil Bapak Camat sebagai ayah sendiri. Rabu, 25 Oktober 2023
"Pak Camat, aku Arsyila Phonna, adalah seorang anak yang berusia 6 tahun tidak memiliki ayah, ayah ku telah kembali kepada Allah SWT, mau kah Bapak Camat menjadi ayah bagi kami yang tidak memiliki ayah?, Jika Bapak Camat bersedia, kami mohon Bapak Camat menerima hadiah pemberian kami sebagai pengganti ayah kami,” ucap Arsyila
Bapak Camat Ranto Peureulak, Bapak Syahdan Nur SIP MAp menuju ke pentas menerima bingkisan hadiah pemberian murid tersebut, sambil mengangkat dan memeluk santri tersebut, Suasana haru membuat seisi ruangan aula gedung Balai Desa Kecamatan Ranto Peureulak terisak menangis karena santri itu anak yang yatim.
Walaupun perayaan hari santri dilakukan oleh santri TPQ namun mereka mampu menampilkan berbagai pertunjukan, seperti lagu himne santri, Asmaul Husna, kosa kata tiga bahasa, syair dalam bahasa Arab, Tarian Ranub Lampuan.
Hadir pada kegiatan itu, Bunda Paud Aceh Timur ibu dr Maizarniwati, Kepala Kantor kemenag Aceh Timur H Salamina SAg MA, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur yang diwakili Kasi Paud dan Pendidikan Non Formal Nasril MEd, Camat Ranto Peureulak, Danramil, Kapolsek, Imum Mukim, Kepala Desa dan Bunda Paud Gampong dalam kecamatan Ranto Peureulak.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, H Salamina SAg MA dalam kata sambutannya Mengajak semua pemangku kepentingan mengambil bagian tanggung jawab sebagai orang tua bagi anak anak didik.
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor 1 di jajaran Kantor Kemenag itu juga menyerahkan hadiah berupa buku Iqrak dan Kitab Suci Al Qur'an yang diserahkan oleh Bunda Paud dr Maizarniwati
dr Maizarniwati dalam kata sambutannya menuturkan, "Tranformasi Paud ke SD/MI perlu dipahami oleh setiap kepala SD/MI sehingga anak-anak tidak dibebankan dengan tugas atau PR, biarkan anak dengan menjalani pendidikan dengan tahapan-tahapannya, sehingga ilmu yang diterima lebih kompleks dan menyenangkan,” tuturnya
Camat Ranto Peureulak, Syahdan Nur SIP, M. Ap. Dalam kata sambutannya menyampaikan, "Dalam rangka membantu anak anak yatim, kami telah membentuk satu Yayasan Anak Yatim yang bertujuan untuk menyantuni anak-anak yatim dan yayasan ini juga tersebar di daerah lain,” jelasnya
Terakhir Syahdan juga mengharapkan agar anak-anak terus belajar dengan tekun dan rajin serta berakhlak mulia.