Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H/2022 M, Senin (13/4/2024).

Rakor yang dipimpin langsung Menteri Agama (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas didampingi Sekjen  Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani STP MT dihadiri seluruh pejabat Kemenag, serta para Kakanwil secara virtual. 

Rakor secara luring dan daring atau zoom meeting diikuti Dirjen PHU Prof H Hilman Latief MA PhD, Staf Khusus Menag, Staf Ahli Menag, Tenaga Ahli Menag, Sekretaris Ditjen PHU, para Direktur di lingkungan Ditjen PHU, Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Ditjen PHU, Kepala UPT Asrama Haji, dan Kepala KUH Jeddah.

Sebagaimana diinformasikan website kemenag.go.id, seusai rakor, bahwa Menag Yaqut menekankan agar pelayanan jamaah haji terus diperhatikan dan disiapkan secara detail.

Data day by day dan detail ini dilakukan, ujarnya, guna menghindari hambatan yang terjadi dalam melayani jemaah haji Indonesia.

Dalam rakor yang dipimpin dari Kantor Pusat Kemenag RI, Lap Banteng, Jakarta, Menag sampaikan, "Kalau mau cari potensi hambatan carinya di detail. Semakin detail, semakin kita tahu mana yang menjadi hambatan, tantangan dan rintangan yang akan dihadapi."

Menag mengatakan, bahwa memeriksa dan memastikan hal detail memang tidak mudah dan butuh usaha lebih. Namun hal tersebut harus dilakukan agar jamaah merasa nyaman saat pelaksanaan ibadah haji.

Ia pun menegaskan untuk semua petugas agar tak pernah menyepelakan hal-hal kecil, "Jangan pernah menggampangkan persoalan. Saya tidak mau ada layanan kecil menganggu jamaah, terutama bagi jamaah lansia."

"Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, kita harus memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Tahun ini harus jadi penyelenggaraan haji terbaik semasa jabatan Presiden Jokowi," lanjutnya.

Ia pun mengingatkan kepada seluruh jajarannya, untuk bekerja bersama menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji. 

"Saya ingatkan bersama. Bahwa haji ini kerja kita bersama. Meskipun leading sector-nya ada di (Ditjen) PHU, namun semua harus terlibat selama proses pelayanan jemaah haji ini," ucapnya.

Menag juga menekankan langkah-langkah kedaruratan yang telah disusun agar dipastikan kembali. Karena menurut Menag, langkah darurat itu penting, dan agar diperhatikan kembali secar detail. 

"Kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita. Langkah darurat itu penting. Antisipasi kedaruratan ini semoga tidak dijalankan (karena tidak terjadi peristiwa darurat,-red). Namun persiapan harus tetap dilakukan agar kita siap. Jangan improvisasi di lapangan. Kita harus siap," harapnya, dalam rakor yang disisipkan diskusi data dan solusi.[]