[Banda Aceh | Yakub] Insya Allah, sore 23 Ramadhan (Selasa, 28/6) nanti, keluarga besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh gelar buka puasa bersama. Agenda yang dipadukan dengan temu pers, juga menjadi ajang silaturrahim sesama internal Kanwil dan dengan mitra kerja Kemenag di mana pun, termasuk dengan Disdik Aceh. Momen kerbersamaan ini juga, sekaligus merupakan acara pembinaan pegawai Kemenag.
“Tema acara kali ini, masih serupa dengan sebelumnya, fokus pada semangat meningkatkan kinerja kita dikaitkan dengan Lima Budaya Kerja Kemenag, serta kaitannya dengan Ramadhan,” jelas Kasubbag Inmas Kanwil Kemenag Aceh, H Rusli Lc MSi, di sela persiapannya.
Menurut jadwal, sambung Kasubbag Inmas, bahwa ajang silaturrahim ini, akan diiringi dengan taushiah, dan konferensi pers dengan media cetak, elektronik, dan online yang diundang.
Sementara Kasubbag Umum yang juga Ketua Pelaksana, Yuliardi SE, sebutkan bahwa buka puasa sore ini dipusatkan di lapangan voli, selatan gedung Kanwil, atau arah timur kantin.
“Undangan telah beredar, dan acara resmi sejak pukul 17.30 WIB, sesuai undangan Kakanwil,” sambung Tgk Rusli.
Beberapa tahun sebelumnya, syi’ar ini digelar di Asrama Haji, dan tahun lalu, 19 Ramadhan (Senin, 6/7) dilangsungkan di halaman tengah Kanwil dan di lobinya. Penceramah saat itu, ialah Ustadz Umar Ismail SAg, asal Pijay, yang kini alhamdulillah telah lulus dan bersama ratusan CPNS lain, telah menerima SK CPNS dari Kakanwil (honorer K1) formasi Penyuluh, sebelum puasa.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, dalam sambutannya, mengupas filosofi Lima Nilai Budaya Kerja, dikaitkan dengan puasa.
Di sini, kita internalisasikan kelima nilai itu, selama puasa, dan yang terpenting pascapuasa, sejak Syawal nanti. Ada hubungan erat Lima Nilai Budaya Kerja dengan puasa. Integritas yang berarti kita harus padukan segenap mentalitas dan sikap lahiriah kita. Integritas yang bermakna sinergitas antara hati, kata, dan kerja.
Profesionalitas ialah bekerja dengan keahlian dan kapasitas. Profesionalitas memuat filosofi kecakapan dan keterandalan. Profesionalitas bekerja dengan ilmu dan aturan. Juga kompeten dalam bekerja dengan hasil baik, serta selesai.
Inovasi, yakni semangat untuk melanjutkan hal yang positif dari sesi sebelumnya. Inovasi tapi berani dalam mengambil tanggung jawab. Inovatif juga dengan tidak tertutup dalam meneriam ide konstruktif.
Tanggung Jawab misalnya, dalam mengerjakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Indikasi Keteladananan misalnya, akhlak terbaik, bukan akhlak jahat. Profesionalitas, dalam ibadah puasa, kita yang berpuasa akan menahan dirinya sejak imsak dan hanya berbuka setelah tiba waktunya, kita tak akan berbuka di tengah jalan (sebelum waktu berbuka) tanpa ‘uzur yang syar’i.
[Foto: suasana buka puasa tahun lalu]