CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Sore Ini, Rashdul Qiblat

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 2634
Jumat, 27 Mei 2016
Featured Image

[Banda AcehYakub]Subhanallaah, salah satu sunnatullaah kembali terjadi sore ini. Satu fenomena alam, saat matahari tepat di atas Ka’bah, menjadi kesempatan langka untuk mengukur keakuratan arah kiblat.

Gejala alam yang kerap disebut istiwa’ a’dham atau rashdul qiblat ini, kesempatan bagi umat Islam untuk mengetahui arah kiblat secara akurat dengan hanya berdasarkan bayangan yang dihasilkan oleh sinar matahari. Sebagian Aceh memang sedang hujan, angin, dan berawan. “Moga cerah ya,” doa salah satu kawan, saat membaca berita yang sama di ruang Kanwil.

Badan Hisab Rukyat (BHR) Aceh mengimbau kepada Umat Islam, khususnya masayarakat Aceh agar memanfaatkan momentum rashdul qiblat untuk meluruskan arah qiblat. Baik di meunasah, masjid, mushalla, rumah dan tempat umum lainnya, untuk tahun ini terjadi rasydul qiblat sore ini. “Jadi ini moment yang tepat untuk penentuan arah kiblat," ajak Alfirdaus Putra SHI MH, salah seorang Anggota BHR Aceh.

“Mengukur kiblat dengan matahari? Kenapa tidak! Peredaran matahari  jika dilihat dari bumi akan selalu  berpindah sebesar 23,5 derjat ke Utara  pada bulan Maret hingga September dan 23,5 derjat ke Utara pada bulan sebaliknya,” lanjut Fungsional Umum Seksi Ph Ps Sinfo, Tgk Alfirdaus.

Ketika matahari bergerak ke Utara dengan posisi Ka’bah yang berada pada 210 25‘  Lintang Utara, maka otomatis pada waktu  tertentu matahari akan terada tepat diatas Ka’bah,” jelas Alfirdaus, yang juga admin di majalah Kanwil, Santunan.

“Saat inilah nilai azimuth matahari sama dengan nilai azimuth lintang geografis sebuah tempat. Maka di tempat tersebut  terjadi istiwa a‘zham atau persinggahan utama. Peristiwa ini juga disebut rashdul qiblah, yaitu bayang bayang benda waktu  itu adalah bayang bayang kiblat. dalam satu tahun Masehi, matahari dua kali singgah di  atas Ka’bah. Namun sepertinya masyarakat  awam tidak banyak tahu tentang peristiwa  ini meskipun pengetahuan ini sudah tua umurnya,” lanjut guru Dayah Insan Qur’ani Sibreh ini.

Selain sore Jumat (27 Mei), menurut perhitungan astronomis, pada pukul 16:18 WIB (17.18 WITA), kembali akan pada sore Jumta (15 Juli). Jika saat disesuaikan dengan bayangan mentari, arah kiblat di kantor, rumah, mall, mushalla, atau masjid sudah tepat, alhamdulillaah. Namun jika masih miring, mari sesuaikan, agar arah shalat kita tidak melenceng misalnya ke Sudan dan Ethiopia, atau ke Iraq, apalagi sampai mereng ke Paris dan Roma.

“Tak perlu ubah bangunan ibadah, tapi cukup menggeser garis shaf atau posisi sajadah,” ajak Zur Kazim, Kasubdit Pembinaan Syariah (Binsyar) Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Sekretariat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam (Urais) dan Binsyar, dari halaman Istiqlal, pagi Jumat di TVOne.

Menurut perhitungan astronomis, pada pukul 16:18 WIB hari ini, rashdul qiblat, posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah. Pgs. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ditjen Bimas Islam dalam keterangannya mengatakan, momentum tersebut merupakan saat yang tepat untuk memverifikasi arah kiblat.

Sebab bayangan benda pada saat itu akan mengarah lurus ke Ka’bah. Sehubungan dengan itu, Amin berpesan kepada umat Islam yang akan memperbaiki arah kiblatnya agar disesuaikan dengan bayang-bayang benda pada saat itu. Amin juga menambahkan terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran arah kiblat tersebut.

Pertama, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar tegak lurus, untuk hal ini masyarakat bisa menggunakan bandul sebagai alat bantu. Kedua, pastikan bahwa permukaan dasar betul-betul datar dan rata, sehingga bayang-bayang benda tidak bergelombang.

Terakhir, waktu pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom, agar benar-benar tepat dengan momentum rashdul qiblat. Untuk diketahui, selain memanfaatkan fenomena rashdul qiblat, teknik lain yang dapat digunakan untuk meluruskan arah kiblat adalah dengan menggunakan kompas atau theodolite, hanya saja teknik ini lebih rumit sehingga memerlukan keahlian khusus.

[Rashdul qibalat 2015]

Lembaga Falakiyah PBNU pernah menjelaskan, secara geografis/astronomis, Makkah terletak di 39 49’34” LU dan 21 25’21” BT. Dari Indonesia, koordinat ini berada pada arah barat laut dengan derajat bervariasi antara 21 -27 menurut koordinat (garis lintang dan garis bujur) masing-masing daerah.

Arah kiblat Indonesia bukanlah ke barat. Jika ke barat maka semua wilayah Indonesia yang terletak di 34 7’ LU dan seterusnya (ke utara), seperti Aceh, akan lurus dengan Ethiopia atau melenceng ke selatan sejauh 1.750 km dari Makkah. Begitu juga yang terletak di 4 39’ LS sampai 3 47’ LU, menghadap barat berarti lurus dengan Kenya. Jadi? []

 

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh