Sabang (Vic/ Mudarrisul Akhyar) --- Siswa siswi MIN Sabang Kelas 5A hari ini melakukan kunjungan ke Museum Sabang dan situs bersejarah di seputaran Kota Sabang, Rabu (04/12/2019).
Kunjungan ini merupakan edukasi sejarah bagi anak didik dalam menghargai arti sejarah bagi generasi muda di Kota Sabang.
Mudarrisul Akhyar S Pd I Wali Kelas 5A MIN Sabang menyampaikan tema kunjungan ini adalah "Menghargai Sejarah Perjuangan Bangsa di Era Milenial."
Kunjungan yang dilakukan sehari penuh, menyambangi Museum Sabang, situs benteng Jepang, dan lokasi bersejarah lainnya di seputaran Kota Sabang.
Singgah pertama di museum, siswa siswi di perlihatkan foto "Tempoe Doeloe " peninggalan sejarah Kota Sabang juga film dokumenter tentang Sabang ketika masih dibawah jajahan Belanda sekitar tahun 1800 Masehi. Kemudian berlanjut dengan mengunjungi beberapa situs benteng Jepang yang banyak tersebar di sepanjang pesisir pantai Sabang.
"Benteng Jepang ini merupakan salah satu saksi bisu yang menggambarkan dahsyatnya pertempuran selama Perang Dunia ke Dua antara pihak Sekutu dengan Tentara Jepang juga pertempuran sengit antara para Pejuang Kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda maupun Jepang." Urai Mudaris panjang lebar.
Sebelum beranjak dari Museum Sabang, Mudarrisul Akhyar yang mewakili Kepala MIN Sabang, menyerahkan dua buah bibit pohon Santigi ( Pemphis Acidula), kepada pihak Museum Sabang yang disambut langsung oleh Kepala Museum Sabang Bapak Evan Boy Foreman.
Pohon Santigi atau Stigi (Pemphis acidula), seperti diketahui adalah jenis pohon yang hidup di sepanjang pesisir pantai Sabang, namun keberadaannya sudah semakin langka di Sabang dikarenakan tempat hidup tanaman ini pada struktur tanah yang ekstrim.
Pohon ini biasa tumbuh di atas karang yang tajam dan terjal. Semakin langka tumbuhan ini karena sering diganggu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu sepanjang pesisir pantai Sabang terancam tergerus ombak ketika masuk musim hujan dan angin kencang yang turut mengancam kelestarian pohon santigi di Sabang.
Dalam kegiatan edukasi sejarah ini turut didukung oleh Badan Pengembangan Kawasan Sabang (BPKS) dengan memberikan bantuan transportasi antar jemput siswa siswi MIN Sabang selama berkeliling mengunjungi situs sejarah dan BPKS juga menyerahkan satu unit film dokumenter dan film wisata tentang Kota Sabang kepada MIN Sabang.