Banda Aceh (Yakub/Inmas)---Kanwil Kemenag Aceh bersama mitra dari 33 Kanwil se Indonesia, sedang ikuti dua acara nasional pekan ini. Rapat Teknis dan Orientasi Petugas Operator Sistem Komputersisasi Haji Terpadu (Siskohat), untuk Rekrutmen Petugas Haji 1440 H, berlangsung sejak Rabu (6/2).

"Acara yang digelar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, sampai Jumat (8/2) besok, diikuti oleh para Kabid PHU, Kasi Pembinaan Haji dan Umrah, dan admin/pelaksana operator siskohat," jelas Kabid PHU H Samhudi SSi, didampingi Drs H Mukzi Abdullah, dan Agustiar dari Kanwil Kemenag Aceh, di sela-sela acara, di dekat Gedung Kemenag RI dan Monas itu.

Sementara, acara Orientasi dan Penguatan Sistem Istitha'ah Kesehatan Haji 1440 H, yang diikuti Kanwil Aceh (Kasi Pendaftaran dan Dokumen Juhaimi SAg ) juga berlangsung di Makassar, sampai Jumat (8/2) besok.

Untuk acara di Jakarta, menurut keterangan Direktur Bina Haji Dirjen PHU Kemenag RI, H Khairizi M Dasir SSos MM, dalam surat undangan acara pada awal Februari, bahwa tujuan rapat teknis dan orientasi tiga hari ini, untuk mempersiapkan admin untuk menjadi admin seleksi dan rekrutmen calon petugas haji nanti.

"Setelah selesai nanti, Kemenag RI akan mengumumkan tahapan, persyaratan, teknis  penyeleksian dan formasi dalam perekrutan calon petugas haji 2019/1440 H," sambungnya, dalam acara di Hotel Borobudur Jalan Lapangan Banteng Selatan Jakarta Pusat.

Maka, harapannya, dihimbau kepada para calon petugas di Kanwil/Kankemenag atau lintas terkait dengan rekrutmen, bisa mempersiapkan diri secara maksimal.

Selama ini calon petugas haji, juga yang berasal dari Serambi Mekkah, ada yang disebut Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi (pelayanan umum, ibadah, dan siskohat), yang biasanya berangkat, terbang lebih dahulu.

Sementara petugas yang mendampingi jamaah, ada yang disebut Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), untuk tiap kloter, yang proses rekrutmennya di bawah Kemenag RI.

Di samping itu, ada Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) di bawah kewenangan Bupati/Wali Kota dan Gubernur, yang juga diseleksi, dan nanti melayani jamaah (layanan umum, ibadah, dan kesehatan) dalam tiap kloter daerahnya.

Selain itu, ada juga tim medis (satu dokter dan dua perawat), di bawah koordinasi dan proses rekrutmen oleh Kemenkes RI), untuk layanan jamaah tiap kloter. Kemenkes juga siapkan tim medis yang berpengalaman, yang dimasuk dan diberangkatkan dalam PPHI

Juga ada tim Perlindungan Jamaah (Linjam) di Tanah Suci, yang berpengalaman, yang dikoordinasikan dan proses rekrutmennya juga oleh Mabes TNI/Polri sendiri.[]