Banda Aceh(Yakub) --- Makan di asrama haji memang tidak menentu, berbeda dengan di rumah.Sering sarapan pagi, pukul 01.00 WIB, karena disesuaikan dengan jadwalnaik bus ke bandara, atau jam penerbangan ke Jeddah.

Jikamakan siang memang sering satu jadwal dengan shalat jama’ taqdim zhuhur dan asar. Juga makan malamnya, biasa usai jemaah jama' taqdim maghrib-isya, di Masjid Al-Mabrur. Usai itu jemaah diarahkan ke ruang makan.

Aula Misfalahdi Embarkasi Haji Aceh, memadai dan nyaman untuk adakan satu walimah. Auladi depan gedung Muzdalifah dan Jeddah itu, memang pernah dipakai untuk resepsipernikahan. Namun jika untuk 393 Tamu Allah yang masuk secara bertahap tidakberdesakan, ruang aula ini lebih nyaman rasanya.

Di sinilah,area makan dan sarapan jemaah. Kursi dan meja teratur rapi. Di atas dua mejapanjang, menu dan lauk memang standar untuk lidah orang Aceh. Jika ramai punjemaah yang masuk, antrian tidak jadi panjang. Menu pun dikreasikan dan bervariasiuntuk dua atau tiga kali makan itu. Satu pick up sering pagi-pagi antarkan laukdan ikan ke dapur asrama.

Lebih penting dari itu, para pelayannya yang tulusmelayani di dalam. Meskipun mereka belum makan, tapi senyuman manisnya tetap menghisi wajah mahasiswiyang berbatik kemerah-merahan ini. []