[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Kopor-kopor hijau toska dengan gambar Bendera Merah Putih tertempel pada salah satu sisi bagian atasnya, ditumpuk di teras depan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Tamiang. Beberapa petugas berdiri di dekatnya, ada juga yang duduk di depan meja sekuriti, satu berkas daftar tanda terima dan beberapa foto ukuran jumbo terletak di depannya.

Satu persatu Jama`ah Calon Haji (JCH) dengan wajah ceria datang menhampiri petugas. Supomo dan Mubarak menanyakan nama dan regu JCH yang datang. Kopor-kopor tersebut sudah disusun berdasarkan regu masing-masing guna mempermudah pencarian.

Dengan detail dan penuh kesabaran mereka memberi pengarahan. “Ini dipakai di sini Pak,” ujar Supomo sambil memperagakan penggunaan tas dada.

“Dokumen pribadi seperti pasport dan buku kesehatan dimasukkan ke situ,” ujar Mubarak menambahkan.

Nurasiah yang duduk di kursi depan meja scuriti meminta kepada JCH yang telah mengambil kopor dan tas untuk menandatangani tanda terima seraya menyerahkan past foto ukuran jumbo. “Foto ini tempel di sini Pak,” ujarnya sambil menunjukkan tempat foto itu di tempel pada kopor yang baru diambil oleh salah seorang JCH.

“Tasnya setelah diisi diantar kembali ke sini hari Sabtu pak ya!” ujar Mubarak, “kami tunggu sampai pukul empat sore,” sambungnya lagi.

Kopor dan tas tersebut dibagikan untuk persiapan pemberangkatan JCH Tamiang hari Minggu malam tanggal 13 September 2015 menuju Banda Aceh. 56 orang JCH Tamiang tergabung dalam kloter 6 bersama Kota Langsa dan Pidi Jaya.

“Selamat Pak Buk, semoga menjadi Haji dan Hajjah yang Mabrur dan Mabrurah,” ujar beberapa orang yang berpapasan dengan JCH yang baru mengambil Kopornya. [y]