Banda Aceh-KemenagNews (25/6/2012)Satu jam usai shalat zhuhur, sekitar pukul 14.20 WIB (25/6), Rapat Paripurna DPRA di Jalan Tgk. Muhammad Daud Beureueh, dengan agenda Pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh 2012-2017, terhadap duet Dr. Zaini Abdullah - Tgk. Muzakir Manaf, resmi dibuka oleh Ketua DPRA Hasbi Abdullah. Setelah Iqbal Hasan, S.Ag (juara II cabang Qiraah Sab`ah pada MTQ ke 24 di Ambon beberapa hari lalu), membaca ayat suci Alquran, lalu Shalawat Badar dan Lagu Indonesia dikumandangkan, sesi pelantikan 'Zikir' (sebutan kepada Zaini dan Muzakir) pun semakin syahdu. "Tidak ada nuansa keistimewaan seperti dalam pelantikan kali ini (ada shalawat), pada 15 pelantikan gubernur sebelumnya, selama saya menjabat Mendagri," Gamawan Fauzi, SH, MM, memulai `pujian`.Pembacaan SK Presiden oleh Burhan (Sekretaris DPRA) dan 'sambutan' Ketua DPRA mengawali puncak acara, dan berlangsung tertib. Diringi tepuk tangan hadirin, saat nama pasangan, yang sebelumnya aktif bergerilya dan melalangbuana ke luar Aceh itu mempertahan hakat martabatnya, disebut-sebut oleh Hasbi Abdullah (yang juga adik Gubernur, Zaini Abdullah), seraya melinangkan air mata. Sebelum sambutan Mendagri, Gamawan, dan penyematan tanda jabatan dan penandatanganan naskah 'berita acara' Gubernur, terima kasih pun disampaikan oleh Ketua DPRA dan Mendagri kepada Pj. Gubernur Aceh, Ir. Tarmizi A. Karim, M.Sc (yang akan diaktifkan kembali di Kemendagri) dan Drh. Irwandi Yusuf, M.Sc dan Muhammad Nazar, S.Ag (Gubernur/Wakil sebelumnya). Hormat dan salam juga kepada utusan Dubes negara sahabat. "Yang pernah saya lihat dalam acara yang sama di tempat lain, di Indonesia, kali inilah yang terbanyak utusan asing yang hadir," kembali Gamawan `memuji` Aceh. Selamat datang Gubernur Aceh, krue seumangat!Ikrar dan pengambilan sumpah sejoli `Zikir` oleh Mendagri Gamawan Fauzi, semakin bermakna, karena tepat seminggu lalu, pada Ahad (27 Rajab 1433 H), warga Aceh memperingati puncak ‘ulang tahun shalat’. Demikian papar Hasbi dalam sambutan pembukaan pelantikan.Kalau ikrar kita warga Aceh, rakyat dan pejabat, jika sedang shalat ialah, “Sungguh shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah sang Penguasa alam,” maka ikrar khusus duet `Zikir` sebagai pejabat telah berjanji berkali-kali, kampanye dan saat diumumkan menang: akan mendarmabaktikan kesehariannya untuk rakyat Aceh. Terakhir, di depan ribuan warga dan tokoh Abdya, Muzakir Manaf juga menegaskan, pemerintahan ke depan harus dijalankan dengan tiga prinsip dasar yakni, keikhlasan, kesadaran, dan transparan. “Tanpa tiga prinsip tersebut, sama saja dengan pemerintahan yang sudah-sudah,” banding 'Mualim', sapaan Muzakir Manaf, mendampingi 'Doto Zaini', yang akan sering disebut seusai pelantikan hingga lima tahun ke depan (Serambi, 22/6). Moga, bai-bait doa yang dipandu Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa'dan, M.Pd, di ujung sesi pelantikan akan diijabahkan Allah, "Ya Allah, jadikan forum kami ini yang penuh rahmat, dan pisahkan di antara kami dengan perpisahan yang tak ada cela." amin. Tampak hadirin, termasuk di antaranya Pemangku Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al-Haytar (yang menandatangai MoU Helsinki Agustus 2005), Azwar Abubakar (Men PAN RB), Mustafa Abubakar (Mantan Meneg BUMN), Probowo Subianto (DPP Gerindra), Fadel Muhammad (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan), dan Plt. Gubernur Sumut (H. Gatot Pujo Nugroho), ikut terharu. Namun, di sesi bubaran, di luar lobi, Irwandi Yusuf dipukul massa, dan kasus memalukan itu, kini sedang ditangani pihak berwajib. (muhammad yakub yahya)