[Banda Aceh | Irfan] Gubernur Aceh, melalui asisten III, Syahrul, M.Si, melakukan pelepasan 79 kontingen Aceh untuk berangkat ke Provinsi Banten guna mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (POSPENAS) ke VII di Provinsi Banten. 

Pelepasan sendiri berlangsung di Hotel Grand Permata Hati Banda Aceh, tempat dimana para kontingen berkumpul sebelum berangkat menuju Banten pada Jum'at (21/10) pagi. Kabid Pontren Kantor Kementerian Agama Wilayah Aceh, Abrar Zym, dalam laporannya menyebutkan bahwa 79 kontingen tersebut terdiri dari 12 orang panitia, 8 official, 13 pelatih, 11 santri peserta lomba cabang seni, 27 orang santri atlet olahraga, 7 pengembira, dan 1 jurnalis.

Selanjutnya Abrar merincikan, cabang olahraga yang akan diikuti oleh atlet dari Aceh adalah pencak silat, senam santri, bulu tangkis, tenis meja, dan atletik. Sedangkan lomba seni, terdiri dari lomba pidato Bahasa Indonesia, pidato Bahasa Arab, pidato Bahasa Inggris, kaligrafi islami, seni lukis islami, dan cipta puisi. Keseluruhan kontingen tersebut akan berangkat pada Jumat (21/10) pukul 10.05 pagi melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.

Abrar menambahkan, para santri yang berangkat ke Banten tersebut adalah peraih juara pada Pekan Olahraga dan Seni Santri Pondok Pesantren Daerah Aceh, beberapa bulan yang lalu. Acara pembukaan POSPENAS VII sendiri dihadiri dan turut dibuka langsung oleh presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo bertepatan dengan hari santri nasional 22 Oktober 2016. 

Pada kesempatan lain, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, dalam sambutannya menyatakan bahwa sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembinaan atlet yang akan berkompetisi pada POSPENAS VII ini, terutama adalah gubernur Aceh selaku kepala daerah, dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh yang hingga saat ini terus berkerja sama dengan Kemenag Aceh dalam pembinaan atlet, baik tingkat madrasah, pondok pesantren, dan lainnya. Kakanwil menambahkan, ia sangat ingin santri-santri pondok pesantren di Aceh untuk dapat terus berkarya dalam berbagai event olahraga, baik tingkat provinsi atau nasional.

"Yang berangkat besok ke Banten, harus datang dengan membawa seribu semangat, dan ingat, nama baik Aceh ada pada santri-santri sekalian, ukirlah prestasi sebagus mungkin, " ucapnya dengan disambut tepuk tangan hadirin. Gubernur Aceh, dalam sambutannya yang dibacakan oleh asisten III, Syahrul,M.Si, selaku kepala pemerintahan, ka sangat berharap para santri Aceh dapat mengukir prestasi gemilang dalam POSPENAS VII ini, mengingat, Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah, adalah salah satu wilayah yang memiliki jumlah santri di Indonesia. 

Gubernur Aceh, dalam hal ini selaku kepala pemerintah, akan mendesak dinas-dinas yang terkait dengan pesantren atau dayah, untuk dapat berkerjasama dengan baik dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di dayah. "Santri yang yatim kita beri dia beasiswa , bantuan buku atau kitab bagi dayah yang memerlukan, bantuan fisik bangunan dayah ditingkatkan, dan lain-lain yang dianggap perlu, pada perkara seperti inilah kita harus kompak, dengan harapan, dayah di Aceh semakin berkemajuan," cetusnya. 

Dokter Zaini juga berharap, para santri peserta POSPENAS harus menjaga stamina dengan baik, makan teratur, istirahat yang cukup, dan latihan dengan rutin. Acara pelepasan sendiri dikahiri dengan penyerahan petaka dari Gubernur Aceh yang diterima oleh ketua Kontingen Aceh di POSPENAS VII, Abrar Zym. Semoga para santri Aceh dapat mengukir yang gemilang, amin []