Sebagai penunjang bimbingan penyuluhan, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Pidie menghibahkan kitab kifayatul ghulam kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kota Bakti, Pidie, Selasa, 30 Januari 2024.
Kitab penunjang untuk warga binaan tersebut diterima oleh Arip Herdian AmdIP SH, di Aula Lapas Kelas IIB Kota Bakti.
Kifayatul ghulam berisi kajian pokok-pokok ajaran ilmu fikih mazhab Syafi’i, mulai dari jenis-jenis najis, tata cara bersuci, melaksanakan salat dengan segala syarat, rukun, wajib, sunnah, makruh, dan haramnya, menunaikan zakat dengan segala perinciannya, demikian juga membahas puasa, berhaji, umrah, hingga nikah.
Kitab karya Syeikh Ismail Khalidi Mingakabau ini ditulis dalam bahasa Melayu beraksara Arab. Dalam menerangkan beberapa kajian peribadatan dalam kitab ini, Syaikh Ismail kerap menyebutkan beberapa referensi yang menjadi acuan, seperti kitab al-Hawi karangan al-Razi, Ihya ‘Ulum ad Din karangan al-Ghazali, dan lain-lain.
Kegiatan penyuluhan rutin Penyuluh Agama Islam Kabupaten Pidie tahun 2024 dimulai serentak pada 23 Januari 2024 di 3 Lapas, memnidaklanjuti perjanjian kerjasama antara Lapas dan Kemenag, 17 Januari 2024 lalu.
Ketua IPARI Pidie, Tgk Mukhlisuddin dalam menyebutkan bahwa kegiatan penyuluhan bina mental warga binaan merupakan kegiatan bersama 64 Penyuluh Agama Islam dengan membina materi Al Quran, tauhid, tasauf, & fikih (Tastafi), dan materi keagamaan sebagai bekal hidup warga binaan.[]