Banda Aceh (Yakub)---Lima bulan jelang pemberangkatan empat ribuan jamaah dari Embarkasi Haji Aceh (BTJ) 1441H/2020M, pemindaian paspor terus dipacu.

"Musim haji ini, paspor tidak lagi diantar ke Jakarta, seperti sebelumnya, melainkan cukup di-scan di Kanwil, selanjutnya diteruskan secara sistem untuk mendapatkan visa dari Kedubes Arab Saudi (KBAS)," jelas Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H Samhudi SSi.

"Kita memacu scanning selagi jaringan lancar, meski sesekali jaringan melemah, jika pemakaiannya serentak dengan daerah lain. Sebab ini lebih efektif kita pacu sebelum Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) ini tiba puncak kesibukannya," tambah admin Siskohat Afrizal ST.

Beberapa kab/kota terus susulkan antaran paspor, setelah beberapa Kankemenag juga telah membawanya ke Kanwil.

Selain paspor, visa sangat diperlukan jemaah haji dan umrah, semacam ‘izin’ masuk ke Tanah Suci.  Untuk proses pemvisaan, sejumlah tahapan ditempuh, hingga dokumen dikantongi jamaah dalam lebih 11 kloter asal Aceh, jelang terbang ke Jeddah (jika masuk Gelombang II) nanti.

Kloter 1 masuk asrama dan terbang langsung ke Madinah, akhir Juni/awal Dzulqa'idah (untuk Gelombang I). Atau langsung ke Jeddah, pertengahan Juli/akhir Dzulqa'dah (jika Gelombang II).

Jika aturan pelunasan dan kuota telah ada, maka paspor, milik kloter 1 hingga kloter 12 oleh Kankemenag/Kanwil dipilah dan dipilih, per kloternya.

Selanjutnya proses nominatif dan penomoran ikatan dilakukan, sekalian penelitian keabsahan nama, nomor paspor, dan lainnya. Pencocokan pas foto sekalian dilakukan untuk satu persatu buku bercover Burung Garuda itu.

Di Kanwil, jajaran di Siskohat, selain itu juga mengedit data paspor, warna hijau itu.

Di samping itu, dilakukan penempelan stiker kloter di tiap sampul paspor, oleh seluruh jajaran Bidang PHU. Tahapan ini dilakukan selama Ramadhan--awal Syawal/Mei.

Data paspor online dikoordinasikan Direktorat Jamaah Haji Direktorat Pelayanan Haji dalam Negeri c/q Subdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Kemenag RI, dan KBAS di Jakarta.

Permohonan visa, di antara langkahnya, melakukan pengisian formulir permohonan visa melalui web Kementerian Haji Arab Saudi (e-hajj). Melakukan grouping kloter jemaah. Melakukan pencetakan barcode. Melakukan pemaketan layanan jemaah haji di Arab Saudi. Monitoring proses pemaketan dan status permohonan visa. Memastikan status approval dari MoFA.

MoFA (Ministry of Foreign Affairs), itulah voucher konfirmasi dari Kementerian Haji Saudi untuk calon jamaah, berdasarkan kuota yang tersedia. Sebelum mengajukan visa ke KBSA, setiap jemaah mesti telah memiliki MoFA.
MoFA diterbitkan muassasah ialah penyelenggaraan haji dan umrah di Saudi Arabia yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Saudi.

Dari KBAS juga, nanti Kanwil bisa mengunduh dan mencetak visa jemaah. Melakukan penggabungan lembar visa dengan paspor. Mengkonfrimasikan visa jemaah ke dalam sistem. Dan mencetak manifes tanda terima penyerahan paspor yang bervisa.[]