Budi Amanah (65) tidak kuasa menahan tangis kala mengenang kebaikan petugas haji yang melayaninya selama berada di Tanah Suci. Perempuan Aceh Tengah itu mengalami patah tangan sehingga membutuhkan penanganan medis.
Budi berangkat ke Arab Saudi bersama suaminya Abdul Rahman Rahmatsyah setelah menunggu 14 tahun. Belum sepekan di Makkah, perempuan asal Kampung Pinangan, Kecamatan Kebayakan itu mengalami musibah saat hendak salat di Masjidil Haram.
Ketika melangkah menuju kamar mandi, Budi terpeleset. Pergelangan tangan kirinya patah. Sejumlah petugas dengan cekatan membawanya ke rumah sakit di Makkah.
Dia ditangani dokter ortopedi, tangannya di semen. Dua hari di rumah sakit, Budi dibolehkan rawat jalan. Dokter dalam kelompok terbang (Kloter) rutin mengecek kondisi tangannya.
"Seminggu sekali diperiksa di rumah sakit dan dirontgen. Ini sebelum pulang juga dirontgen lagi," kata Budi kepada Media Center Haji, Senin 30 Juni 2025.
Selama rawat jalan, Budi tetap beribadah seperti biasa. Kelancarannya melaksanakan ibadah juga berkat pelayanan terbaik yang diberikan petugas. Para petugas sigap membantunya setiap saat.
Sang suaminya setia mendampinginya serta membantu berbagai keperluan. Ketika melempar jumrah, Abdul Rahman mengambil alih.
"Waktu lempar jumrah, bapak yang lempar bukan ibu," jelasnya.
Budi menyebutkan, petugas memberikan pelayanan dengan sangat baik selama berhaji maupun saat masih di Asrama Haji Aceh. Jemaah yang tergabung dalam kloter BJT-03 itu mendoakan semua petugas agar selalu sehat serta diberikan kemudahan dalam bekerja.
"Petugasnya baik-baik, layanannya baik, dokternya pun baik. Semuanya baik. Gak bisa kita balas, hanya tuhan yang mampu membalas," kata Budi sambil terisak-isak.
Budi dan 390 jemaah Kloter BTJ-03 mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar sekitar pukul 04.57 WIB. Setelah mengikuti pelepasan, Budi pulang kampung dengan bus yang disediakan panitia haji.