CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Saiful Umar: Salah Satu Jihad Adalah Membangun Pendidikan

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 322
Selasa, 12 Mei 2015
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Siswa-siswi dengan seragam batik berwarna coklat keemasan duduk berdampingan dengan Orang Tua/Walinya masing-masing dan dewan guru dengan seragam serba hijau sibuk mengatur berjalannya acara pelepasan Siswa Kelas IX MTsN.

Saat acara dimulai dengan penampilan Nasyid gerimispun mulai mengguyur arena acara. Untung sudut kanan tenda yang seharusnya ditempati wali murid terdapat dua kursi yang kosong memberikan ruang kepada Kontributor Santunan dan Website Kanwil Kemenag Aceh untuk berteduh menyelamatkan perangkat Handycamnya yang telah terpasang pada tripod.

Kendati tidak lebat namun hujan yang mengguyuri arena kegiatan terasa sangat menggangu namun tidak menyurutkan semangat para siswa-siswi MTsN Seruway melanjutkan acara demi acara baik berupa penampilan seni maupun sambutan dan arahan tetap berjalan sesuai rencana semula.

Dalam acara tersebut 130 siswa akan dikembalikan kepada orang tuanya yang terdiri dari 114 dari MTsN Seruway dan 16 dari Tahfizul Al-Fu’ad.

Dalam kata penyerahan kembali siswa kelas IX yang telah usai mengikuti Ujian Nasional (UN) Minggu yang lalu, Zainuddin Kepala MTsN Seruway mengajak semua komponen masyarakat untuk memajukan MTsN Seruway, terutama 3 unsur penting yaitu Guru, Orang Tua dan Siswa itu sendiri, ketiga unsur ini harus seiring sejalan ujarnya, bila tidak maka tak akan berhasil pendidikan seorang siswa.

Beliau juga menyampaikan bahwa tahun ajaran yang akan dating MTsN Seruway berencana mengadakan kelasunggulan dengan maksimal siswanya 20 orang saja. Anak-anak terbaik dari kelas VII sampai kelas IX masing-masing ada 1 kelas unggulannya. Kepada mereka akan diberikan pengayaan yang lebih dari kelas regular biasa. Bila program ini berjalan maka siswa kelas unggulan ini belajarnya akan eksklusif, masing-masing siswa akan belajar menggunakan laptop.

Hal ini untuk emningkatkan penguasaan IT bagi siswa.Muhammad Jana mewakili wali siswa dalam kata penyambutannya mengucapkan ribuan terimakasih kepada seluruh komponen Madrasah yang telah mendidik anak-anak mereka dan meminta maaf atas kenakalan anak-anak mreka dan juga atas kurangnya perhatian mereka atas pendidikan siswa di Madrasah.

Muhammad Jana juga menyampaikan kepada Kakankemenag yang dalam hal ini diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah kiranya dapat menambah bangunan RKB untuk menampung jumlah siswa yang kian membludak. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakt Deruway terhadap Madrasah.

Sementara itu Ketua Komite MTsN Seruway Saiful Umar dalam kata sambutannya mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun Mdrasah ini kedepan agar lebih maju. Dalam hal sempitnya lahan yang dimiliki Madrasah ini, Saiful Umar mengajak pihak Madrasah, Kemenag, Masyarakat dan Pemda untuk bahu membahu melakukan pembebasan lahan yang tepat berada di belakang MTsN Seruway.

Lahan tersebut sudah pernah di tawar dan pemiliknya menawarkan harga 400 Juta Rupiah dengan luas lahan 4 Rante. Perlu kami jelaskan disini bahwa Rante adalah satuan luas tanah yang lumrah digunakan di Tamiang. Rante adalah satuan luas tanah dengan ukuran 20 X 20 meter atau 400 m2. Dalam sambutannya yang berdurasi 30 menit 8 detik itu menyampaikan “Salah satu Jihad di Jalan Allah adalah membangun Pendidikan”.

Saiful Umar termasuk salah satu tokoh pendiri MTsN Seruway bersama dengan Abdul Walam Abtami Mantan Kepala MIN Gedung Biara.

Drs. Abdul Wahab, MA. Kasi Pendidikan Madrasah mewakili Kakankemenag Tamiang dalam sambutanya antara lain menyampaikan bahwa di Malaysia (beliau pernah tig tahun mengajar di sekolah kerajaan di Malaysia) orang tua wali murid saat mengantarkan anaknya ke Sekolah kerjaan (Sekolah Negeri di Indonesia), turut menyerahkan sebilah rotan dan memberikan wewenang kepada guru untuk menghukum anaknya dengan pukulan rotan bila bersalah sejauh tidak menimbukan luka dan buta hal ini diizinkan oleh Negara. Tetapi di negeri kita ini malah sebaliknya.

“Saat ini kita   ikut hokum (aturan) Yahudi” sehingga dengan hokum-hukum yang memang dirancang dan dinging-dengungkan oleh Yahudi, seorang orang tua bias mencari uang di sekolah (Sekali tampar = Rp. 8.000.000,-, tak peduli anak itu Brandalan maupun bukan). Menurut sinyalir beberpa orang hal ini menyebabkan kemuduran dunia Pendidikan di Indonesia. [yyy]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh