Banda Aceh (Yakub/Inmas)--- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh mengatakan saat ini Kemenag Aceh terus melakukan berbagai persiapan dalam rangka menyambut musim Haji 2019, termasuk melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah lembaga terkait.
"Pelayanan haji tahun ini harus lebih baik, segala persiapan agar dilakukan sejak awal, sebelumnya kita telah mengumumkan CJH yang berhak lunas tahun ini, jadi bisa dilakukan persiapan manasik sejak awal," ujar Daud Pakeh, Selasa (12/3).
Selain itu, Setelah ujian Calon Petugas dengan Sistem CAT, Wawancara, dan Praktik siang Senin, awal pekan lalu (5/3), Kanwil Kemenag Aceh lanjutkan dengan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama VFS Taheel dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Senin-Rabu (5-7/3).
Rakor di Graha Dirgantara Halim Perdanakusuma Jakarta diikuti juga oleh Kabid PHU Kanwil H Samhudi SSi yang diwakili Kasi Akomodasi, Transpotasi, dan Perlengkapan Jamaah (ATP) H Azhar MA, serta Kasi Pendaftaran dan Dokumen Jamaah Juhaimi SAg.
Setelah "Rakor Penetapan Tambahan Kantor dan Layanan Biometrik pada Kab/Kota Kanwil Kemenag Seluruh Indonesia serta Pembekalan Teknis Penyusunan dan Pengajuan Daftar Nama Jamaah yang akan Merekam Biometrik" itu, dilanjutkan lagi dengan meeting di kantor VFS Tasheel Banda Aceh.
Tim Kanwil jajaki percepatan pelaksanaan proses perekaman Jamaah Calon Haji (JCH), dengan mitra yang berkantor di Lantai 3 Pasar Atjeh Jalan Diponegoro itu.
"Mengingat banyak kantor VFS Tasheel di mall, rawan macet, kita minta saat jamaah dimobilisasi ke Banda Aceh untuk rekam, mobil unit Tasheel bisa digerakkan ke Asrama Haji atau misalnya," jelas Juhaimi.
Jelasnya, musim haji lalu, untuk perdana di Aceh, proses ini dilakukan bagi JCH di embarkasi, Asrama Haji. Selanjutnya, setelah Wali Kota Banda Aceh resmikan kantor di Pasar Aceh Shooping Centre, untuk calon jamaah umrah, perekaman dilakukan di kantor Pasar Aceh itu.
"Dari meeting dengan pihak VFS Tasheel, mareka siap melaksanakan rekam biometrik 200 orang jamaah haji dalam sehari," jelas Juhaimi, salah satu calon petugas kloter musim haji 1440H ini.
"Kanwil melalui PHU telah siapkan data dalam form yang telah dikirim. Setelah data dikirim ke email PHU Kanwil, maka penjadwalan tempat akan kita sepakati dengan Pihak VFS Tasheel," jelas Kabid PHU di sela-sela penyajian materi Rakor Implementasi Bimbingan Manasik Haji Sesuai Standar Se Aceh bersama Biro Isra Setda Aceh, di Grand Nanggroe Hotel (11-12/3).
Disebutkan tim Tasheel, bahwa tentang penambahan kantor di luar Banda Aceh, masih menunggu putusan Pusat.
"Tentang bio mobile unit akan segara beraksi jika nanti butuh," imbuhnya.
Sebelumnya Kabid PHU jelaskan, bahwa Arab Saudi telah menerapkan rekam biometrik sebagai prasyarat pembuatan visa jamaah haji. Proses rekam biometrik itu sudah dimulai sejak Senin (11/3) kemarin di sejumlah kantor VFS Tasheel yang tersebar di seluruh Indonesia. "Dan Aceh menyusul segera," sambungnya.
VFS Tasheel adalah pihak yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan proses rekam biometrik.
Lanjutnya, sebagaimana informasi Kasubdit Dokumen Haji Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Dirjen PHU, H Nasrullah Jassam, bahwa perekaman biometrik jamaah Maluku Tenggara Barat sudah mulai pagi kemarin. Demikian juga dengan sekitar 85 jamaah haji di Ambon.
Menurut Nasrullah, meski dibuka mulai kemarin, namun belum semua kantor layanan VFS Tasheel sudah melakukan perekaman.
Saat ini, total ada 34 kantor layanan VFS di 34 titik, kecuali Provinsi Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara. VFS juga sedang menambah tujuh titik layanan lagi, yaitu di Solo, Semarang, Cirebon, Serang, DI Yogyakarta, Pekanbaru, dan Palembang.
Rekam biometrik juga berlaku untuk calon jamaah umrah. Peserta umrah terus tumbuh setiap tahunnya. Apalagi pekan depan ada rencana penghapusan visa progresif.
Kemenag mencatat, sepanjang 2017-2018/1439H (21/9/2017-10/9/2018) ada 1.005.000 orang Indonesia, termasuk Aceh, yang berangkat menunaikan ibadah umrah.[]