Blangkejeren (Yakub)---Sama dengan gelombang umrah tahun-tahun sebelumnya, jelang keberangkatan ke Jeddah, jamaah bersama travelnya gelar doa dan kenduri. 

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Renggio Cahaya Baitullah (RCB) Blangkejeren Gayo Lues (Galus), kembali gelar doa dan zikir di bawah Rateb Siribee, Jumat (9/11).

Zikir yang dipadukan dengan santunan anak yatim, berlangsung tiga hari jelang 123 jamaah terbang ke Makkah via Jeddah, Senin (12/11) kemarin. Bagi jamaah Galus, lebih efesien berangkat via Medan, secara geografis.

Menggunakan maskapai Saudi Airline, jelas Pengurus Rateb Siribee Wilayah Blangkejeren H Hidayat Renggio SE MM, yang sekaligus pimpinan KBIH, jamaah diberangkatkan melalui Travel PT Darul Iman, yang juga dikelola alumnus satu kampus di Jakarta itu.

"Zikir Rateb Seribee dan doa bersama kita gelar untuk keselamatan dan kemudahan para jamaah yang berangkat umrah Senin, semoga jamaah mabrur, amin," doa dan harapan H Hidayat (yang ikut juga kegiatan pembinaan haji/umrah yang digelar Kanwil), di KBIH Kute Lintang, Blangkejeren.

Sebelum berangkat, jamaah ikuti belasan dan puluhan kali manasik, dibimbing tim bersertifikat, yang ikut dibantu Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Galus, H Hasbullah SAg.

Manasik digelar di lantai bawah, di kantor yang berlantai tiga itu. Bagi jamaah luar Blangkejeren, diizinkan menginap secara gratis, selama jamaah kehendaki. Selama menginap di kamar yang disediakan khusus jamaah dan tamu itu, juga digratiskan untuk makan.

"Kerja sama dengan Kankemenag dan Pemkab Galus, serta kemudahan bagi jamaaah, menjadikan KBIH dan travel di Blangkejeren ini, kian diminati dan ramai," kesan Hasbullah, putra Geureugok yang juga masuk di antara TPHD untuk Embarkasi Aceh (BTJ) pada musim haji lalu.

Suntik miningitis juga gratis bagi jamaaah, bersama tim dokter yang didatangkan dari KKP Medan, buah kerja sama yang baik selama ini. Demikian keterangan Hidayat, yang juga masuk keluarga Abuya Mudawali Al-Khalidy itu.

Disebutkannya, selain jamaah Galus, bersamanya juga ramai jamaah luar Galus, seperti Tapaktuan dan Jakarta. Ada juga jamaah yang dibantu berangkatkan, jamaah dari travel yang pernah bermasalah dengan hukum itu.

Dalam setiap berangkat, diikutkan jamaah yang papa, bahkan sebagain jamaahnya disubsidi. Atau ditalang dulu sebagian biaya perjalanannya, yang sebagiannya mampu dan mau dilunasi jamaah sekembali dari Tanah Suci, atau sebagian memang tidak mampu melunasinya (khusus yang begini, dianggap lunas/diikhlaskan oleh travel).

Sebelum terbang, untuk Selasa (13/11) hari ini, seperti biasa, karantina juga dilakukan di salah satu hotel berbintang, dekat Bandara Kuala Namu Sumut, yang gratis bagi jamaah (biaya ditanggung travel).[]