Takengon-KemenagNews (17/8/2013) Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, soal arah kiblat dan efek gempa terhadap masjid, yang dirilis koresponden di Aceh Tengah, berikut kami turunkan lagi sisi lain dari humas setempat, untuk menambahkannya. Bahwa Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah, Kamis 15 Agustus 2013 menggelar acara kegiatan Rapat Kemasjidan dan Penentuan Arah Kiblat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Umah Pesilangen kantor setempat. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Syari’at Islam Kab. Aceh Tengah (Drs.H.Saleh Syama’un), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah (Tgk. H. M. Ali Djadun), Ka.KUA Kecamatan, MPU Kecamatan dalam wilayah Kab. Aceh Tengah. Ka.KanKemenag Aceh Tengah Drs. H. Hamdan dalam sambutannya menyampaikan, agar membentuk Badan Hisab Rukkiyah (BHR) di setiap Kab/ Kota, ide ini berawal dari musyawarah dan masukan dari berbagai pihak setelah kejadian gempa tanggal 2 Juli 2013 lalu. Perlu kita fahami bersama bahwa, dari hasil survey dilapangan para Kepala KUA Kecamatan, ada 200-an masjid dan meunasah yang mengalami rusak berat, sedang, ringan. Data tersebut disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar menyediakan tenda besar sebagai pengganti rumah ibadah yang rusak, Alhamdulillah sebahagian besar sudah disalurkan. Terakhir yang disalurkan berjumlah delapan puluh tujuh buah tenda, selebihnya ada lembaga-lembaga lain, baik secara langsung maupun secara pribadi mengantarkan tenda-tenda untuk kegiatan keagamaan, dermikian H. Hamdan menambahkan.“Ada lima masjid yang diminta datanya oleh Cipta Karya Provinsi Aceh, ada lima belas masjid yang akan dibangun secara darurat, hari ini sudah mulai ada yang dibangun secara darurat baik di wilayah Kecamatan Kebayakan, Bebesen, Kute Panang, Ketol, Silih Nara dan Lain-lainsebagainya dengan jumlah lima belas unit masjid, kemudian ada lembaga lain yang langsung membantu pembangunan masjid, dengan kriteria masih dalam kondisi daruratâ€. tandas Hamdan. Alhamdulillah berdasarkan data yang disampaikan, Aceh Tengah mendapat bantuan tujuh belas masjid yang jumlahnya 50 jt (rusak berat) dan tiga puluh lima masjid (sedang dan ringan) mendapat 10 jt, ini sedang dalam proses insya Allah dalam waktu dekat Kasi Bimas Islam akan berangkat ke Jakarta membawa data untuk mempercepat proses pembangunan masjid tersebut. Demikian ujar Hamdan.H. Hamdan menambahkan, ketika pemerintah mengharuskan dan membuat, punya satu tekhnologi yang menyangkut arah kiblat yang bisa dilakukan dengan kompas dan alat-alat tertentu. Maka sebelum gempa bulan Juli lalu, banyak masjid di Negara ini yang arah kiblatnya tidak tepat, banyak kuburan yang arah kiblatnya tidak tepat. Beberapa masjid Sumatera termasuk di Sumatera Barat sudah mulai sedikit merubah sedikit arah kiblat, artinya masjid tidak dirubah akan tetapi shafnya dirubah, mengacu kepada kompas yang dibuat berdasarkan tekhnologi yang berkembang. Orang tua dulu membangun masjid dengan secara ikhlas dengan ilmu yang ada dan data yang ada, melihat matahari dan sebagainya sampai mereka membangun masjid. (Humas KanKemenag Ateng/Dar/y)[foto: Kadis Syari'at Islam (Drs.H.M.Saleh Syama'un, Ketua MPU Ateng ( Tgk. H.M. Ali Djadun), Ka.KanKemenag ( Drs.H.Hamdan, MA) dalam Rapat Penentuan Arah Kiblat di Kankemenag (15 Agustus 2013)]
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242