CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Ramadhan Ibarat Sungai Tempat Membersihkan Diri

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 1092
Rabu, 24 Juni 2015
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Selasa (23/6) Ramadhan hari keenam, Muhammad Ja’far Siddiq, MA, Penyuluh Agama Islam Tamiang Hulu tampil sebagai penceramah ba’da zhuhur di Mushalla Al-Ikhwan menggantikan Zakaria, S.Ag Kasi Bimas Islam yang seharusnya mengisi jadwal hari ini.

Dalam tausiyahnya yang berdurasi 15 menit 42 detik itu dengan gaya lembut namun penuh wibawa, Pak Siddiq (demikian sapaan akrabnya) menyampaikan bahwa Ramadhan ini disediakan Allah untuk Ummat Muhammad sebagai bulan pembersih dosa.

Beliau mengibaratkan Ramadhan itu bagaikan sungai yang luas, deras, jernih dan bersih airnya yang disediakan Allah untuk kita bisa mandi sesuka hati kita di sana dalam memuaskan diri kita dan membersihkan diri kita di sungai itu.

Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa itu merupakan kasih sayang Allah kepada Hamba-hambanya, Allah tahu kita sebagai manusia tak luput dari dosa. Setelah kita berkubang dan bergumul dengan dosa-dosa selama sebelas bulan Allah sediakan sungai itu untuk membersihkannya.

“Dalam bulan Ramadhan ini juga harus kita tingkatkan tiga pilar”, ujar beliau lebih lanjut. Pertama; Iman kita, kedua; Ibadah kita, dan ketiga; Ihsan kita.

Menyangkut Iman Pak Siddiq menyampaikan sebuah hadits Rasulullah SAW bahwa “Tidak sempurna Iman seseorang itu sebelum Allah dan Rasulnya lebih dicintainya dari pada dunia ini (hadits)” menurut beliau maksud hadit ini bukan berarti tidak boleh mencintai dunia, tatpi kecintaan kita kepada hal-hal duniawi jangan sampai mengalahkan cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, sehingga menmor duakan perintah-perintah Allah.

Dalam Ramadhan ini juga kita harus meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Ibadah kita dengan terus belajar dan belajar sebagaimana sabda nabi “Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat” ujar beliau.

Dalam hal kuantitas ibadah kita saat ini, kita masih belum beranjak dari apa yang kita pelajari waktu SD/MI, beliau mencontohkan; Shalat Zhuhur hanya kita kerjakan 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, Isya 4 rakaat dan Shubuh 2 rakaat. Beliau mengajak semua hadirin untuk mengubah paradigma seperti ini.

“Mari kita Shalat Shubuh itu dengan 4 rakaat, Zhuhur itu 8 kalau bisa 12 rakaat, Ashar 6 rakaat, maghrib dengan 7 atau 5 rakaat dan Isya 8 rakaat”.

Maksud beliau bukan menambah jumlah rakaat fardhunya tetapi mengiringi Shalat fadhu itu dengan Shalat rawatibnya (Shubuh Fardhu 2 + Rawatib 2, Zhuhur Fardu 4 + Rawatib 2+2 atau 4+4, Ashar Fardhu 4 + Rawatib 2, Maghrib Fardhu 3 + Rawatib 2 atau 2+2 sedangkan Isya Fadhu 4 + Rawatib 2+2).

Ramadahan ini merupakan lapangan atau media kita melatih diri menambah kwalitas ibadah kita.

“Meningkatkan Ihsan itu pada intinya adalah bagaimana kita meningkatkan kebaikan yang ada dalam diri kita, peningkatan, meningkatkan karakter diri kita, meningkatkan akhlak dalam diri kita, sehingga dimata Allah, kita itu selalu ihsan, dimata manusia kita juga selalu ihsan dimanapun kita berada senantiasa kita selalu Ihsan, merasa diri kita selalu dilihat oleh Allah segala perbuatan kita,” ujar pak Siddiq di ujung ceramahnya. [yyy]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh