[Idi | Jamaluddin] Ibadah puasa Ramadan sungguh istimewa. Puasa di bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran itu memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT. Sebab, Allah akan memberikan pahala berlipat ganda sesuai kualitas puasa yang dilakukan seorang hamba. Semakin tinggi kualitas puasa hamba tersebut, maka semakin besar pula pahala yang didapatkan.
“Jika biasanya kita sering cepat marah, emosi tingkat tinggi, maka di bulan suci ini kita dituntut agar mengendalikan amarah, berkata-kata kotor, berkata bohong, memaki-maki dan sebagainya. Menjaga anggota badan dari hal-hal yang diharamkan Allah itu adalah perintah Allah,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Timur, Drs.Syukri,SH,M.Si dalam tausiahnya usai shalat dhuhur, Senin (14/7) di aula Kantor Kemenag Aceh Timur di Idi.
Berbicara mengenai pengendalian diri, ustaz Syukri berbagi cerita dari temannya tentang seorang bapak yang mempunyai 2 mobil, 1 mobil lama dan satu lagi mobil yang baru saja dibeli, mobil lama sering dibawanya ke kantor tempat ia bekerja, sedangkan mobil baru ia simpan dirumah, biasanya ia gunakan hanya untuk bersama keluarganya.
Ketika pada suatu hari mobil baru tersebut dicoret-coret oleh anaknya yang baru berumur sekitar 2-3 tahun, maka bapak tersebut marah besar dan memukul anaknya hingga tangannya berdarah, singkat cerita tangan si anak terinfeksi dan harus diamputasi, maka ketika si anak sakit parah, sang bapak menyesal hingga stres dan jatuh sakit yang akhirnya meninggal dunia.
“Marah tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan menambah masalah, kita yang punya anak harus bersyukur diberikan karunia oleh Allah, jangan hanya karena mobil baru dicoret kita marah, karena piring pecah kita juga emosi, anak lebih berharga daripada harta lainnya, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari,” pinta ustaz Syukri dalam tausiahnya edisi 16 Ramadhan 1435 H.
Pelaksanaan ibadah shalat dhuhur kali ini diimami oleh Tgk Amiruddin,S.Sos.I (kepala KUA Kecamatan Darul Ihsan) dan muazzin M.Rizal,SH (Staf Subbag Tata Usaha Kankemenag). [yyy]