Rapat Koordinasi Program Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian agama Provinsi Sumatera Utara, Drs. H M Yunus.
Kakanwil Sumut menyambut baik pelaksanan kegiatan Bidang PAI Kemenag Aceh di Kota Medan dan berharap agar dapat menambah semangat kerja dan energy positif sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
"Selamat datang di Medan, selamat menjalankan Rakor semoga tujuan dan harapan terlaksana dengan baik dan ini tentu menambah erat sillaturrahmi Kemenag Aceh dengan Sumatera Utara" ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam H Khairul Azhar, MA mengatakan bahwa rakor program ini dilaksanakan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara dengan tujuan untuk melakukan evaluasi program tahun lalu, singkronisasi data Siaga tahun ini dan merencanakan program untuk tahun 2025 termasuk mengintegrasikan moderasi beragama dalam program PAI.
Khairul juga sampaikan bahwa dalam rangkaian giat ini ia mengajak Forum Kasi PAI se-Aceh untuk berkunjung melakukan studi tiru tentang implementasi Pendidikan Agama yang moderat di Sekolah dibawah naungan Perguruan Yayasan Iskandar Muda Medan Sumut yang pada tahun 2023 lalu SMA Sultan Iskandar Muda meraih penghargaan juara 1 sekolah moderasi tingkat nasional.
Selain itu ia utarakan bahwasanya Kanwil Kemenag Aceh dan Kanwil Kemenag Sumut sebelumnya telah menjalin kerjasama yang tertuang dalam kesepakatan kerjasama penguatan pendidikan dan penguatan moderasi beragama di perbatasan Aceh dan Sumut.
Ketua pengurus Yayasan Iskandar Muda, Edi Jitro menerima kunjungan dan mengemukakan profil yayasan dan pelaksanaan pendidikan di lingkungannya yang mengedepankan prinsip-prinsip moderasi dan toleransi beragama dalam pendidikan di kelas dan diluar sekolah. Di komplek ini tersedia juga rumah ibadah semua agama yang posisinya berdampingan bahkan setiap peringatan hari besar agama masing-masing agama dapat di laksanakan di komplek perguruan Iskandar muda.
"Kunjungan ke lokasi sekolah moderasi prestasi nasional ini bertujuan untuk menyerap pengalaman terkait implementasi pendidikan agama yang inklusif, toleran dan moderat kepada anak didik yang majemuk baik agama dan suku yang berasal dari lintas provinsi" ungkap Khairul. []