Aceh Besar (Inmas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H M Daud Pakeh menyambut langsung kepulangan Sulastri dari Jakarta yang tiba di Aceh via Bandara SIM Blang Bintang Aceh Besar sekira pukul 15.00 Wib, Rabu (11/12).
Sulastri adalah Kepala MIS Kala Wih Ilang Kec Pegasing Aceh Tengah mendapat penghargaan dari Menteri Agama pada Ekspose Kompetensi dan Profesionalitas Guru Madrasah 2019, dan ia dinobatkan sebagai guru inspiratif.
Penyambutan berlangsung penuh haru dan sukacita atas prestasi yang diraih sulastri membawa harum nama Aceh di nasional. Kakanwil juga mengalungkan bunga selamat datang kepada Sulastri dan Kasi GTK Kanwil Kemenag Aceh, H Zulkifli MPd begitu mereka keluar dari pintu utama Bandara.
Suasana tersebut membuat Sulastri meneteskan air mata merasa tertegun melihat sambutan dari rombongan penjemput yang dihadiri para Kasi pada Bidang Pendidikan Madrasah.
"Alhamdulillah, selamat datang di Aceh bu, kami merasa bersyukur dan bahagia terhadap apa yang ibu persembahkan untuk pendidikan anak madrasah di pedalaman Aceh Tengah," ucap Kakanwil.
Kakanwil juga mengatakan, keikhlasan adalah kunci kesuksesan. Di mata Daud Pakeh, Sulastri merupakan sosok yang tidak kenal menyerah. Bahkan dirinya sampai mengalami keguguran sebanyak dua kali karena jalur yang ditempuh ke sekolah jauh dari kata normal.
"Bu Sulastri sosok yang sangat ikhlas dan pekerja keras, beliau sudah mewaqafkan dirinya untuk anak-anak bangsa di pedalaman Gayo," sebut Kakanwil.
"Dia tidak pernah kenal lelah bahkan dirinya ikut menjadi korban sampai dua kali mengalami keguguran karena medan jalan yang di tempuh hari-hari ke madrasah cukup berat demi pendidikan harus hidup dan berjalan," ungkapnya lagi.
Kemenag Aceh telah memberikan perhatiannya terhadap MIS Kala Wih Ilang yang dibangun oleh Sulastri.
Kakanwil Kemenag Aceh sendiri juga telah beberapa kali menyambangi sekolah tersebut untuk memberikan bantuan pembangunan ruang kelas madrasah tersebut. Selain itu, sejumlah alumni MIS tersebut juga difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan di salah satu Ma'had di Banda Aceh.
Bentuk perhatian lainnya, Kanwil Kemenag Aceh juga telah merilis film dokumenter berjudul "Cahaya di atas bukit" dan "Pelangi Sang Pemimpi." Film tersebut mengisahkan perjuangan Sulastri saat mendirikan MIS Kalah Wih Ilang serta pembangunan fisik madrasah tersebut yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Aceh.
Sementara itu, Sulastri berterima kasih atas perhatian yang diberikan Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh. Di mata masyarakat Kala Wih Ilang, Daud Pakeh sudah dianggap sebagai sosok "Ama" atau ayah.
"Terimakasih bapak Kakanwil, yang telah menjadi Ama (Ayah) Kala Wih Ilang, sejak tahun 2017 sudah berkali kali mengunjungi kami di sana, dan saat ini juga memfasilitasi alumni perdana MIS Kala Wih Ilang untuk melanjutkan pendidikan di ma'had di Banda Aceh," ujar Sulastri.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag RI, Suyitno mengapresiasi Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh atas kepeduliannya merubah pendidikan di daerah pedalaman Aceh yang lebih baik.
"Kami menaruh perhatian kepada Kakanwil Aceh, perjuangannya terhadap kemajuan pendidikan luar biasa, hal ini patut menjadi contoh apalagi terkhusus di wilayah pedalaman yang memang sangat membutuhkan perhatian kita semua," ungkap Suyitno saat menjadi narasumber pada penganugerahan Menteri Agama kepada guru inspiratif di Hotel Swisbell Hotel, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Suyitno, seyogyanya semua anak negeri mendapatkan pendidikan yang layak dan pantas, jangan kita biarkan mereka yang terisolir di daerah kurang mendapat perhatian, pembentukan SDM generasi itu sangat penting.
Sebagai bentuk apresiasi perjuangan Sulastri, Menteri Agama RI memberikan penghargaan kepadanya berupa uang tunai sejumlah Rp 20 juta, tropi dan sertifikat yang diserahkan oleh Direktur Pendidikan dan Agama Bappenas RI, Amich Alhumami, MA, M.Ed, Ph.D.[]