[Banda Aceh| Inmas] Nahdlatul Ulama Aceh diharapakan menjadi garda terdepan dalam memerangi faham radikal terorisme dan berkiprah dalam mendukung gerak cepat pembangunan di Aceh, khususnya pembangunan dalam bidang keagamaan.
Hal itu disampaikan Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah dalam sambutannya pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh masa khidmat 2015-2020 di Anjong Mon Mata, Meuligo Gubernur.
“Tidak diragukan lagi bahwa NU sangat berperan dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa ini terutama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan ummat,” ujar Zaini.
Gubernur Aceh menyebutkan peran NU Provinsi Aceh selama ini telah banyak berkontribusi dalam pembangunan ummat melalui dakwah Islam, NU telah eksis dalam pembangunan ummat di bidang keagamaan.
Gubernur berharap, Pemerintah Aceh membutuhkan peran ormas keagamaan menjaga syariat Islam, dalam menangkal paham radikal yang menggangu ketentraman, penggunaan narkoba yang meningkat, prilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender. NU perlu menangkal permasalahan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum Machfoedz, M. Sc yang melantik, mengharapkan PWNU Aceh untuk terus membina ummat melalui pendidikan mulai dari ibtidaiyah sampai aliyah.
“Jangan sampai kita NU terus dianggap kaum sarungan yang tidak ada nilai akademisnya,” ujarnya di hadapan 500-an warga NU dan para undangan.
“NU sekarang harus meningkatkan kiprahnya di bidang pendidikan sehingga ke depan NU tetap bisa hidup dan bersaing dengan berbagai macam tantangan zaman” tambah Prof. Maksum.
Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali dalam laporan yang disampaikan dihadapan warga nahdlyin mengatakan terimakasih kepada Gubernur Aceh yang sudah bersedia hadir dan peduli terhadap NU Aceh selama ini.
Adapun susunan Pengurus Wilayah NU Aceh, di antaranya Ketua Tanfidziyah Tgk. H. Faisal Ali, Sekretaris Tanfidziyah Tgk. Asnawi M Amin. Sedangkan untuk posisi Rais Syuriah (Penasehat) Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) dan posisi Katib (sekretaris) Tgk H Husaini A Wahab.
Pelantikan itu turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan; Kepala BPK Aceh, Maman Abdurrahman yang juga pengurus PBNU; Kepada Badan Pembinaan Pendidikan Dayah, Dr. Bustami Usman, juga sebagai Wakil Ketua PWNU Aceh; Kadispora Dr. Iskandar Zulkarnain yang bertindak sebagai Ketua Panitia Pelantikan; Ketua KNPI Aceh, Jamaluddin, ST, unsur Fuskopimda; para ormas dan OKP.
Sehari setelah pelantikan itu, PWNU Aceh melaksanakan Musyarawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) bersama jajaran Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang (PC) NU se-Aceh yang berlangsung di Aula Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Lampeuneurut, Darul Imarah, Aceh Besar
Instruksi saat Rakerwil
Untuk melengkapi struktur organisasi di tingkat kecamatan Ketua Tanfidziyah (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) PWNU Aceh Tgk. H. Faisal Ali menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Cabang (PC) NU kabupaten/kota se-Aceh untuk segera melengkapi kepengurusan di tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat ranting.
“Ke depan semua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama harus memiliki kantor sekretariat yang memadai sehingga koordinasi antara sesama pengurus NU, Badan Otonom, Lembaga dan Lajnah NU bisa di lakukan secara rutin,” tambah Faisal Ali dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) NU Aceh di Aula Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) MPU Aceh, Sabtu (19/3), usai pelantikan Jumat malam 18/3).
Hal senada juga diperkuat oleh Sekretaris Tanfidziyah, Tgk. Asnawi M. Amin. Ia berharap ke depan PCNU harus Aktif melaksanakan kegiatan pengkaderan diberbagai tingkat mulai dari IPNU, IPPNU, PMII, Fatayat dan GP Ansor dan NU juga harus aktif mengadakan kajian-kajian keilmuan dalam konteks ahlussunah waljamaah (Aswaja). Ia juga mengatakan, warga NU akan datang bisa memiliki KartaNU.
“Setiap warga NU harus ada KartaNU (kartu tanda warga NU) yang Insya Allah juga sebagai ATM kerjasama PBNU dengan Bank Mandiri,” tutup Asnawi dihadapan peserta Mukerwil yang terdiri dari jajaran Pengurus Wilayah NU Aceh, Pengurus Cabang NU se-Aceh. [abu yusuf/ismi amran]