Banda Aceh-KemenagNews (13/11/2012) Kebutuhan Diklat (Pendidikan dan Latihan) di Kanwil, IAIN, dan Kankemenag, biasa berbeda antara kompetensi yang semestinya dimiliki (standard competency) dengan yang sebenarnya dimiliki (actual competency). Maka instrumen AKD (Analisa Kebutuhan Diklat) mutlak diperlukan, di samping untuk menyempitkan kesenjangan kompetensi (gap competency), juga untuk perencanaan pelatihan dan pendidikan masa depan. Demikian antara lain gambaran dari Tim Puslitbang Pusat, Aiyub, MA, dan widyaiswara Balitbang, Fajar Rukman, MM, di sela-sela pengisian instrumen kebutuhan Diklat tahun depan. Untuk itu, Balai Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Kemenag RI, melalui Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) Sub Administrasi menggelar TNA (Training Need Analysis) atau Training Analisa Kebutuhan, bersam sejumlah eselon III, di Aula Kanwil Kemenag (13/11).Selain dengan Kabag TU, para Kabid, Kakankemenag, Penbimas, dan IAIN, Balitkan Pusat juga mengadakatn TNA pada 12 Balai Diklat Provinsi, termasuk Aceh (include pada Balai Keagamaan Medan).Hadir, selain Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil, H. Habib Badaruddin, S.Sos, ada Kabid Pekapontren, H. Abrar Zym, S.Ag, Kabid Urais, Drs. H. Ridwan Qari, Kakankemenag Gayo Lues (Galus), Drs. Hasan basri, Kakankemenag Banda Aceh, Drs. H. Ramlan, Kakankemenag Aceh Besar, Drs. H. Salahuddin, M.Pd, pejabat di Diklat IAIN Ar-Raniry, Pembimas Budha Wiswadas M.Si, Pembimas Hindu, Sahnan Ginting, S.Ag.Kita akan ajukan kebutuhan akan pelatihan dalam proposal lebih banyak, kita mengajak Kakankemenag lain mengusulkan kebutuhan serupa lebih banyak ke depan, agar mendorong percepatan pembangunan Balai Diklat Keagamaan Aceh, yang lokasinya di Aceh Besar itu. Demikian isyarat Kakankemenag Galus, Drs. Hasan Basri, pada KemenagNews, di ruang Subbag Hukmas dan KUB. [yakub]