Banda Aceh (Masnoer)---Rukyatul hilal merupakan salah satu metode penetapan awal bulan yang digunakan oleh Kementerian Agama. Metode melihat hilal melalui observasi di tempat-tempat tertentu ini masih terus dipertahankan, meskipun sekarang telah ditemukan beragam cara modern dan instan untuk melihat hilal.
Tujuh puluh lima (75) peserta dari perwakilan Kemenag Kab/Kota se -Aceh dan sejumlah perwakilan dinas Syariat Islam se -Aceh yang mengikuti pelatihan Hisab dan Rukyat yang diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam Aceh Bersama Kanwil Kemenag Provinsi Aceh akhirnya diajak turun ke lapangan. Kamis (21/11) sore.
Setelah melalui pengajaran teori setiap hari yang dimulai pada hari Rabu 19 Novermber 2019 Kemarin. Mereka melakukan praktik observasi melihat hilal secara langsung di gedung Observatorium Tgk. Chik Kuta Karang Lhoknga.
Gedung Observatorium merupakan salah satu titik resmi untuk melihat hilal yang ada di Aceh. Di gedung ini, biasanya setiap menjelang awal bulan Ramadhan, dan awal bulan Syawal dijadikan tempat observasi.
Beragam peralatan yang telah dipasang di gedung tersebut mulai ditata dan disiapkan. Cara yang dipakai menggunakan metode tradisional, dan modern. Peserta melakukan observasi melalui gawangan pengamatan, watermark, dan teropong modern. Mereka dipandu langsung oleh Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra S.HI MH dan Tgk Abdul Aziz
Alfirdaus Putra S.HI MH mencoba mengarahkan peserta untuk melihat sekaligus memaparkan fungsi dari masing-masing alat yang digunakan tersebut, selanjutnya peserta diajak untuk mencoba melakukan rukyat hilal bersama-sama.
Diakhir kegiatan pemateri berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan peserta terhdap rukyt hilal, dan mampu memberi pemahaman dalam masyarakat terkait rukyt hilal.