Banda Aceh (Yakub)---Kepolisian Daerah Aceh berjanji akan mengawasi prosedur dan tahapan setiap perjalanan calon jamaah umrah, juga travelnya.

Jika koordinasi pihak kepolisian dengan pihak terkait, dengan Kemenag sudah memadai, pihaknya juga akan turun ke bandara mengawasi setiap perjalanan umrah.

"Polda juga mengajak jajaran Kementerian Agama di daerah bisa sosialiasikan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 8/2018, hingga ke Polres," ajak Dir Krimum Polda Aceh Kombes Pol Sumarso, dalam pembinaan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan KBIH. 

"Kita akan koordinasi lagi dengan Kemenag, dalam waktu dekat kita akan lakukan pengawasan ke bandara," sambungnya dalam acara di Hotel Grand Permata Hati Meuraxa, Rabu (25/4).

"Kalau perlu, kami akan telegram ke asing-masing Polres agar berkoordinasi dengan Kemenag setempat, terutama dalam hal PMA No 8/2018 tentang PPIU, dalam hal pembinaan dan pengawasan," janjinya, di depan 40 peserta, juga dari Kankemenag itu. 

"Silakan berkoordinasi dengan kepolisian, silakan warga, jamaah, dan travel membantu kepolisian terhadap permainan dan promosi travel yang belum resmi," harapnya. 

"Jika aman dan travelnya legal, jangan merasa was-was, kepolisian tidak akan menindak yang resmi dan lengkap persyaratannya," jawab perwira ini, dikaitkan dengan kasus penipuan calon jamaah saat ini. 

Paparan diakhiri dengan sesi diskusi. Antara lain pertanyaan dan saran datang dari Kakankemenag Aceh Barat Tgk Khairul Azhar SAg, KBIH/travel Gayo Lues Tgk Hidayat, penyelenggara umrah Kamaruddin, PPIU Mafaza Tgk Mahfuz, dan travel Simpang Surabaya Tgk Ismail.

"Travel yang bermasalah itu cabang dari luar, yang induknya di Aceh insya Allah tidak ada masalah," lapor Tgk Mahfuz yang lama tinggal di Makkah.

Sebelum sesi akhir dari Polda, sebelum penutupan, telah juga tampil materi Prosedur dan Aturan Pemasangan Baliho dll bersama Kasatpol PP Banda Aceh (Hardi Karmi SE). Juga tentang paspor dari Imigrasi (Kepala TU Syahril SH).[]