Banda Aceh (Humas)---Proses rekrutmen petugas haji tahun 1441 H/2020 M tahap II tingkat provinsi Aceh, berupa ujian CAT dan wawancara berlangsung di Aula Arafah Asrama Haji, Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Kamis (13/2).

Pelaksanaan tersebut dihadiri Plt Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Djulaidi MAg, Kabid PHU H Samhudi SSi, serta dipantau langsung oleh perwakilan Itjen Kemenag RI Sutikno dan Muh Muntahim Balya H, serta perwakilan Dirjen PHU, Agus Mi'roji dan Rizal.

Dalam sambutannya Plt Kakanwil mengatakan proses rekrutmen tersebut untuk mewujudkan seleksi yang selektif, transparan dan akuntabel.

"Semua peserta dapat peluang yang sama melalui persaingan sehat dan dapat dipertanggungjawabkan, kita inginkan dan utamakan mendapatkan petugas yang profesionalitas dalam melayani tamu Allah," ungkap Djulaidi.

"Selain itu, maksud seleksi ini adalah untuk mendapatkan petugas haji yang handal, profesional serta memiliki komitmen, loyalitas dan berakhlakul karimah," tambahnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kesiapan bidang PHU yang telah menyelenggarakan kegiatan rekrutmen tersebut dengan baik.

"Terima kasih kepada Kabid dan semua jajaran penyelenggaraan Haji dan Umrah atas kinerjanya melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Djulaidi juga menyampaikan beberapa pesan Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Prof Dr H Nizar MAg terkait dengan proses seleksi calon petugas haji Indonesia tahun 2020.

"Setiap peserta mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi petugas, dan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses rekrutmen ini untuk bersikap sportif, konsisten dan konsekuen serta mengedepankan asas profesionalitas," sebutnya.

Ia juga mengajak para peserta untuk sportif jika pada tahun ini belum memiliki kesempatan menjadi petugas haji.

"Jika belum terpilih, jangan berkecil hati karena masih memiliki peluang di tahun-tahun berikutnya. dan bagi yang lolos seleksi untuk mempersiapkan diri baik fisik maupun mental untuk mengikuti tahapan berikutnya," tutupnya.

Pada musim haji tahun ini, Kemenag Aceh mendapat jatah 30 petugas. Untuk formasi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dibutuhkan sebanyak 11 petugas (laki-laki). Untuk formasi Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dibutuhkan 11 petugas (laki-laki) dan pernah haji.

Sedangkan, formasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dibutuhkan 8 petugas, untuk layanan ibadah, layanan umum (konsumsi, akomodasi, transportasi), dan pelayanan data dan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).[]