Banda Aceh (Humas) - Plt Kakanwil Kemenag Aceh, Ahmad Yani SPd I mengajak Penyuluh Agama Islam (PAI) melek IT, dan memanfaatkan Media Sosial dalam menyebarkan dakwah dan membangun ukhwah di masyarakat.
Hal ini disampaikan Plt Kakanwil ketika membuka Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh Agama Islam tahun 2023 di Kuala Raja Hotel Banda Aceh, Rabu 8 Maret 2023.
Menurutnya, Penyuluh mesti melek internet. Jika sudah menguasai digital, sangat mudah bersama-sama menebarkan seruan dakwah via platform media sosial, khususnya konsep moderasi beragama demi menciptakan kedamaian dan kententraman masyarakat.
Ahmad Yani menyebutkan Penyuluh Agama Islam harus melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan mempersembahkan amal jariah melalui dakwah.
Hal terpenting, sebutnya Penyuluh telah berbuat sesuai tupoksi, sebab masyarakat terus melihat gerakan Penyuluh Agama Islam. Apa pun yang dilakukan harus menjadi teladan bagi masyarakat.
“Kehadiran PAI di masyarakat harus disadari sebagai penyuluh, sehingga benar-benar menjadi teladan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan penyuluh agar menciptakan alam yang tenang, hidup berdampingan dengan masyarakat, dan saling tolong menolong. Jika ada yang butuh pertolongan, silakan dibantu dan utamakan kepentingan umum.
Harapannya, kekurangan PAI PNS dapat tertutupi, dan yang ada di sini semua mempunyai peluang diangkat jadi PNS.
Direktur Penerangan Agama Islam diwakili Kepala Subdit Penyuluh Agama Islam Kemenag RI, H Amirullah SAg MAg mengatakan sudah menjadi sunnatullah bahwa kita berbeda, jangan jadikan perpecahan. Tapi jadi rahmah dan persatuan yang kuat sesama umat.
"Mari kita bangun kesadaran Multikuralisme, kita tolak upaya pecah belah, tolak ekstemisme dalam beragama, tapi kita angkat cara menghargai demi mingingkatkan harkat dan martabat manusia," kata Amirullah.
Menurutnya, penghargaan terhadap kebhinekaan merupakan sunnatullah yang merupakan sebuah keharusan dan bukan sebuah pilihan.
"Karena di Negara Pancasila, agama tumbuh dan berkembang bersama dengan demokrasi. Negara juga memfasilitasi kehidupan agama dan kehidupan beragama. Disaat yang sama Indonesia juga tidak menolak peradaban (modernisasi)", jelasnya.
Dikatakannya, Indonesia merupakan sebuah negara yang dibangun atas dasar pluralisme yakni (sosial, politik, agama, hukum, etnis). Dasar dari pluralisme inilah yang mensyaratkan adanya kemauan untuk saling berbagi dan menerima toleransi beragama.
Sedangkan Kabid Penaiszawa H Yasih SAg MA melaporkan peserta kegiatan berasal dari seluruh kab/kota Aceh mewakili penyuluh fungsional.
"Penyuluh Agama Islam sebagai ujung tombak menyuluh dan menyampaikan informasi ke publik, terlebih tahun politik harus membawa kesejukan," kata Yasih.
Kegiatan ini bertema "Merajut Kebersamaan Menguatkan Toleransi dalam Bingkai Persatuan," []
Plt Kakanwil Ahmad Yani dan Kabid Penaiszawa Yasih bersama Penyuluh Agama Islam se-Aceh.