Plt. Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam sambutannya mengatakan peringatan Hardikda Aceh bukan semata-mata bentuk dari manifestasi keistimewaan Aceh di bidang pendidikan, tapi juga merupakan bagian dari komitmen dalam menempa kader-kader terdidik bangsa yang ber-akhlakul karimah.

Sekaligus, juga menjadi pencerminan dari keterpanggilan jiwa untuk menempatkan sumber daya manusia terdidik pada posisi terhormat, sebagai salah satu prioritas pembangunan yang harus dijalankan di daerah khusus lagi istimewa ini.

"Melalui momentum Hardikda ini, kita perteguh tekad untuk dapat melahirkan generasi muda Aceh yang cakap, religius, kreatif, inovatif, inventif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter keacehan," ujar Nova.

"Ya Allah, ya ghafur, zat yang maha pengampun, ampunilah segala dosa kami, dosa ibu kami dan dosa ayah kami, dosa guru-guru kami yang telah mengukir sejarah dalam kehidupan kami. Berikanlah kesehatan, kekuatan dan keuletan kepada pemimpin kami dalam berjuang untuk mewujudkan Aceh Caroeng dan mandiri," ucap Daud Pakeh dalam doanya.

Seyogyanya Hardikda Aceh diperingati tanggal 2 September, namun diundur pelaksanaan peringatannya ke tanggal 3 September, dikarenakan kedatangan Wapres RI Jusuf Kalla dalam rangka menghadiri Dies Natalis terbuka Milad ke 58 Unsyiah pada Senin 2 September kemarin.[]