Banda Aceh (Yakub)---Kakanwil Kemenag Aceh, Drs HM Daud Pakeh, telah membuka Pelatihan Petugas Kloter yang Menyertai Jamaah Aceh, di Aula Arafah UPT Asrama Haji Aceh, tadi malam (Selasa,1/5).
Selain ajakan untuk tingkatkan layanan bagi jamaah, bertanggung jawab, saling mengisi kekurangan, dan menjaga kekompakan, Kakanwil juga ajak petugas yang ikuti sesi pembekalan selama 10 hari ini, bisa bangun hubungan dengan jamaah sejak dini, kerja sama sesama, tidak patah semangat, dan bisa tahan banting.
Sebelum sampaikan materi Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan Haji 2018, Kakanwil sampaikan sambutan dan arahannya, di depan undangan dan peserta.
Kebijakan dan sejumlah dinamika haji sejak penyeleksian calon petugas, hingga berada bersama jamaah, disebutkan Kakanwil. Ajaknya, haji tahun bisa lebih sukses.
Hadir saat pembukaan semalam, Selasa (1/5) antara lain, Kadinkes Aceh dr H Hanif, Kabag TU H Saifuddin SE, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) H Abrar Zym SAg, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh Nuryanto SKM, dan Kakankemenag Banda Aceh Drs H Asy'ari.
Di depan dan bersama peserta, juga hadir Kepala UPT Asrama Haji Aceh Drs H Taufiq Abdullah, para Kabid di Kanwi, dan para Kasi di Bidang PHU.
Panitia dan beberapa pemateri, dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Aceh, Kanwil, Dinkes, dan KKP Banda Aceh, sedang tekun simak sesi penutupan, bersama peserta yang kenakan baju batik itu. Panitia gunakan seragam pula.
Pelatihan dan Pembekalan Integrasi sampai Kamis (10/5), diikuti 11 Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) dan 11 Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan 33 Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Embarkasi Aceh.
Suasana masih tenang, saat semua sesi, sejak pembacaan Kalam Ilahi, lagu Indonesia Raya, pesan dan arahan Kadinkes, sambutan Kakanwil, penyematan tanda peserta, hingg foto dengan unsur TPHI, TPIHI, dan TKHI, yang disematkan simbolis bad gantung bertali itu.
Hingga MC tuntaskan tugasnya, selesai Tgk H Faisal Abdullah (Dayah Nurul Huda Al-Aziziyah Aceh Jaya) memandu doa, 16 Sya'ban 1439 H semalam itu, susasana masih tenang.
Tiba-tiba, saat MC Ns Hj Gusti Heranita dari Bidang PHU, akan menutup sesi pembukaan, Kakanwil meminta maaf, dia harus mengambil alih forum sebentar.
Kakanwil dengan mimik serius, yang masih duduk didampingi undangan di atas, sampaikan bahwa dengan berat hati harus disampaikan keputusan ini. Bahkan Kadinkes pun tidak berani menyampaikannya.
Sebut Kakanwil, memulai kejutannya itu, bahwa karena satu alasan 'administrasi yang keliru' yang dilaksanakan salah satu calon petugas, maka dengan berat hati, calon petugas dari TKHI harus 'meninggalkan' acara pembekalan.
Suasana pun senyap, peserta dan panitia dag dig dig. Kakanwil memanggil Amriyanto AMK, segera ke depan. Perawat yang berdinas di Puskesmas Dewantara Aceh Utara ini, bangun agak lemas, dan berjalan ke depan.
Kakanwil menyilakan Kadinkes dr Hanif turun panggung, lalu salaman dan 'ucapkan pamitan' serta sampaikan 'sesuatu'.
'Sesuatu' yang telah dipersiapkan, termasuk oleh panitia. Dr Hj Mayasofia mengantarkan kotak, sebesar kue ulang tahun.
Dan tenyata, sambil peserta memotret kejadian itu, dr Hanif membuka dan memotong kue ulang tahun itu. Disuapinya Amriyanto, yang lahir di Padang Tiji Pidie, 1 Mei 1974 itu. Ternyata laki-laki yang menjadi tim paramedis bersama petugas haji 2018 ini, pas Selasa 1 Mei ini, berulang tahun ke 44.
Suasana menegangkan pun mencair. Aplaus untuknya dan untuk semuanya diawali Kakanwil, memecahkan keheningan, dan kejutan Kakanwil pun terbongkar. "Jadi petugas jangan mudah patah arang, jangan patah semangat. Petugas harus tahan banting," simpul Kakanwil.
Maknanya, para petugas haji ini harus tegar, jangan sampai misalnya sedikit dikabarkan dengan berita yang belum tentu ada benarnya, langsung dia lesu, misalnya.
Di sisi lain, Kakanwil akui sesi kejutan saat awal pembekalan disisipkannya, yang dr Hanif dan undangan lain pun berhasil 'dikerjainya' (geupeulaku).[]