Kota Jantho (Burhan)-- Memasuki tahun ajaran 2019/2020, DayahPesantren Baitul Arqam mengadakan workshop Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik danKependidikan dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran bagi seluruh tenaga pendidik.Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Rapat Gedung Biro Universitas MuhammadiyahAceh, Batoh., dari tanggal 20-22 Juli 2019. dihadiri sekitar 50 guru, baik tenaga pengajartetap, honorer, dan guru penerima tunjangan sertifikasi yang bertugas mengajardi Pesantren Baitul Arqam dan akan berlangsung selama 3 (tiga) hari).
Kegiatan lokakarya ini turut dihadiri Kakankemenag Aceh Besar yangdiwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Suryadi, S.Ag. Pada kesempatanitu Suryadi mengapresiasikan kegiatan ini atas inisiatif pihak yayasan untukpeningkatan mutu di Dayah Pesantren Baitul Arqam.
Kepala Madrasah Aliyah Baitul Arqam, Luthfi Mansyurni, Lc.,mengatakan seluruh dewan guru diwajibkan hadir untuk mengikuti workshop inisampai selesai. Selain materi mengenai penyusunan perangkat pembelajaran,tenaga pendidik juga dibekali dengan keterampilan IT. Narasumber berasal daridewan Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, Ratna Zaidah,S.Ag., M.Ed yang merupakan pengawas teladan se-Aceh tahun 2018,Rosyidah, S.Ag., M.A, salah satu pengawas terbaik tingkat Mts Kabupaten AcehBesar dan dari staf Baitul Arqam yang menguasai IT.
“Sebagai pesantren yang mengusung Jurnalistik dan IT sebagaiprogram unggulannya, Pesantren Baitul Arqam akan terus meningkatkan pengetahuanseluruh tenaga pendidik, seluruh tenaga pengajar wajib meng-upgrade ilmu, kerena para guru merupakankunci utama dan penentu jalan atau tidaknya pembelajaran.Tanpa adanya guru yangbermutu, pendidikan yang bagus hanya tinggal slogan tak berarti,” ujar LuthfiMansyurni, Lc., Kepala Madrasah Aliyah Baitul Arqam didampingi kepala MTsBaitul Arqam Hasballah, SE.
Dalam kata sambutannnya, Teuku Azhar Ibrahim, Lc., selaku WakilMudir Baitul Arqam mengharapkan, setelah workshop ini harus ada hasil konkretberupa kelengkapan perangkat pembelajaran sebagai pegangan untuk semua matapelajaran umum dan dayah, harus ada outputyang tuntas dari workshop ini.
“Sebagai lembaga pendidikan,Baitul Arqam harus profesional, begitu juga guru-gurunya apalagi murid zamansekarang sudah lebih maju daripada guru. Guru sebagai petuah hasanah, anak-anakditanamkan nilai-nilai dengan metode internalisasi, yaitu penanaman nilai-nilaiuntuk anak didik di Pesantren Baitul Arqam. Sebagai guru zaman sekarang harusterus berinovasi, memiliki literatur dan referensi yang mumpuni,” ungkap T. Azhari.