Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Haji Aceh Drs H Azhari MSi sampaikan beberapa pesan penting bagi jemaah atau keluarga jemaah terkait tas bawaan dan power bank yang masuk list bawaannya. 

Pertama, sebagaimana pesan yang disampaikan Manager Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh Nano Setiawan, kata Azhari, bahwa masih ditemukan ada jemaah yang membawa tas tambahan selain yang diberikan pihak Garuda. 

"Mohon bantuannya, petugas dan keluarga, untuk informasikan ke jemaah, untuk tidak membawa tas barang-barang ke pesawat, di luar dari yang diberikan oleh pihak maskapai Garuda. Kloter 2 misalnya, masih ada yang bawa tas tambahan di atas," pesan Ketua PPIH didampingi Ahmad Yani SPdI (Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH), H Khairul Azhar SAg MSi (Sekretaris PPIH), dan Kepala UPT Asrama Haji Banda Aceh Drs H Ali Amran MM (Kabid Akomodasi PPIH). 

Selain itu juga, yang kedua, lanjut Ketua PPIH pesan dari pihak Garuda, dari koper beberapa jemaah juga masih kita temukan power bank, yang dilarang masukkan barang padat itu ke dalam koper besar pesawat. Jika saat pemindaian di bandara ditemukannya, dan koper terkunci, akan diantar balik ke asrama haji. Koper besar diantar ke bandara dan dilakulan x-ray sehari sebelum jemaah terbang. 

"Sehubungan dengan pengalaman x-ray pemeriksaan koper besar di bandara, masih banyak yang mengisi power bank dan tidak lolos x-ray, hingga harus dibawa kembali ke asrama untuk dibongkar oleh jemaaah karena kopernya dipasang gombok. Setelah diambil power bank harus dibawa kembali kebandara untuk di x-ray ulang. Ini tentu membutuhkan banyak waktu dan sangat merepotkan," ungkap Azhari didampingi Kasi Pengangkutan Barang dan Barang Tercecer PPIH Dr H Mukhlis MPd. 

Oleh karena itu, ajak Azhari, kami mohon pada saat penerimaan turun dari bus atau pada saat baru datang jemaah, ditanyakan soal isi bawaan ini, dan bagi yang membawa  power bank menghubungi petugas barang, dan masih bisa diambil, khususnya yang menyimpan di koper besar (bagasi) sebelum diantar ke bandara untuk tahapan x-ray. 

Kloter 3 Tiba

Sementara itu, setelah dilepaskan Pj Bupati yang diwakili Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Dayan Albar SSos MAP, jemaah Kloter 3 Embarkasi Aceh (BTJ-03) terbang Jumat (31 Mei 2024) malam, dan dini hari Sabtu (1 Juni 2024) mendarat selamat.

Jemaah kloter 3 tiba Sabtu, 1 Juni 2024 03.38 WIB atau Jumat pukul 23.35 WAS. 

Jumlah jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi 1.179  (jemaah dan petugas), terdiri dari laki-laki 450 dan perempuan 729 jemaah. 

Ketua PPIH Azhari didampingi Kabid Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Ahmad Yani SPdI sampaikan, pukul 19.55 WIB, Jumat 31 Mei 2024 telah diberangkatkan jemaah haji BTJ-003 sebanyak 393 jemaah dengan pesawat ke Jeddah. 

Kloter 3 masuk asrama, Kamis, 30 Mei 2024, sejak pukul 21.30 hingga 23.00 WIB, bagi jemaah Banda Aceh dan Aceh Utara. 

"Jemaah sekalian, usai turun bus, langsung makan malam di gedung Misfalah, dan masuki aula Jeddah untuk menerima dokume, paspor, visa, living cost (uang saku riyal) kartu Baitul Asyi, gelang, dan pemeriksaan kesehatan," ujar petugas. 

Di sini juga diperiksa, Surat Pemberitahuan Masuk Asrama (SPMA) dan Bukti Pelunasan.

Kloter 3 diisi jemaah asal Aceh Utara (337) dan Banda Aceh (48), serta PPIH Kloter (5) dan PHD (3). Dan akan berangkat dengan Boeing 777-300ER GA-2103, Jumat, 31 Mei 2024, jelang awal isya.

Kloter 3 dibantu Sabaruddin SAg MSos, Kasubbag TU Kanakemenag Aceh Utara (TPHI), H Rusli SAg, Kepala MTs Darul Aytami Kemenag Aceh Utara (TPIHI), serta dr Lies Sulyani Nursulaiman, Ns Yennizar Samad, dan Ns Safrinal Siregar (TKHI/dokter dan perawat). Serta dibantu Ahmad Rizal, Muhammad Rusli Sufi, dan Fitria Ervina sebagai PHD. 

Kloter 4 Dilepas

Saat jemaah kloter 3 telah lama di udara, bus-bus yang antar jemaah kloter 4 tiba, Sabtu, 31 Mei 2024, mulai pukul 21.30 WIB. 

Setelah pelepasan, jemaah berangkat dengan pesawat Boeing 777-300ER GA-2104, Sabtu, 1 Juni 2024, pukul 21.20 WIB. Proses naiki bus ke bandara sejak asar. 

Jemaah kloter 4 dilepas oleh Pj Bupati Pidie yang diwakili Kadis Syariat Islam Pidie Drh H Fazli MSi yang harapkan jemaah jaga kekompakan dan kesehatan. 

Jemaah asal Pidie yang sedang di asrama, setelah menerima dokumen dan istirahat semalam, berjumlah 393 jemaah (laki-laki 148, perempuan 245 jemaah). 

Ketua PPIH rincikan, jumlah lansia berumur di atas 65 tahun 116 jemaah (29.5%). Dan jemaah risiko tinggi (risti) 23 jemaah (5.8%). 

Azhari jelaskan, didampingi Kakankemenag Pidie Drs H Abdullah AR MA, jemaah termuda kloter 4 asal Pidie ini, Muhammad Alfaizin (19 tahun) dan tertua Sabi M (93 tahun). 

Azhari menjelaskan, ada dua orang yang tidak jadi berangkat dari kloter 4. Untuk menggantikan Hamamah yang meninggal, ada satu orang dari kloter 8 yang dimutasi ke kloter 4 sehingga totalnya 392 orang.

Almarhum Hamamah binti Tahir Abdussalam manifes 381, dan pendamping Hamidah binti Taib manifes 382. 

Dalam kloter ini satu mutasi masuk Halimah binti Abdullah Muhammad Amin manifest 382 dari kloter 8.

Pj Bupati Pidie yang diwakili Kadis Syariat Islam Pidie Drh H Fazli MSi lepas 392 jemaah kloter 3, usai pembimbingan, Sabtu, 1 Juni 2024, usai upacara Hari Lahir Pancasila. 

Petugas/pemandu kloter 4 yakni Dr Taharuddin MA, Pengembang Teknologi Pembelajaran Kanwil Kemenag Aceh (TPHI), Hj Nurainun SAg, Pengawas Madrasah Kankemenag Pidie (TPIHI), serta dr Teuku Rizka Saputra, Ns Tiarbaniah, dan Ns Rosnita Amir Husin  (TKHI/dokter dan perawat). Serta dibantu Darwis Syarifuddin, Sulaiman M Hasan, dan Ellya Noer sebagai PHD. 

Di Mekah, kloter 3 menetap di Sektor 10/Misfalah  dan Tamu Allah menempati Hotel Loulouat al-Masher, Maktab 10. Di sini PPIH Arab Saudi yang Ketua Sektornya bersama Drs H Arijal MSi (Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh).[]