Banda Aceh-KemenagNews. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh melaksanakan acara arisan rutin bulanan DWP Kanwil Kemenag Aceh, Kamis (5/12). Dalam arisan terakhir tahun 2013 ini, pengurus menggelar acara yang spesial dan sangat penting khususnya bagi perempuan yaitu penyuluhan kesehatan reproduksi dan pencegahan kanker serviks atau kanker mulut rahim.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh ketua DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Hj. Misnawati, M.Ag.dr. Hilwah Nora, M.Med.Sci. Sp.OG yang saat ini bertugas di Fakultas Kedokteran Unsyiah dan RSUZA dalam materinya menyampaikan tentang pentingnya perempuan memelihara kesehatan reproduksi dan selalu memeriksakan kesehatan reproduksinya secara rutin ke dokter.
Manurutnya, organ reproduksi perempuan memiliki resiko terkenanya berbagai penyakit, termasuk kanker serviks. Perempuan pada usia 35 sampai 49 tahun berpotensi terkena kanker serviks. Faktor resiko bagi perempuan terkena kanker cerviks itu karena menikah muda (di bawah 20 tahun) karena organ reproduksi masih terlalu muda, berganti-ganti pasangan, terpapar IMS (infeksi menular seksual), banyak melahirkan, merokok (aktif dan pasif), dan defisiensi Vitamin A, C, dan E. Kanker serviks yang masih dapat dicegah dan diobati adalah yang masih pada stadium awal, namun kanker serviks pada stadium awal ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang berarti, karena biasanya gejala-gejala baru akan muncul pada penderita kanker stadium 3.
“Untuk dapat mendeteksi secara dini apakah perempuan terkena virus Virus HPV (Human Paviloma Virus) yang menjadi penyebab seseorang menderita kanker serviks adalah dengan cara melakukan “papsmear” secara rutin kepada dokter spesialis kandungan minimal setiap jeda lima tahun sekali,” jelas Nora.
Papsmear adalah metode tes skrining untuk mengetahui dan mencegah keberadaan virus HPV dalam organ reproduksi perempuan.Papsmear efektif untuk mencegah sedini mungkin agar tidak terkena kanker serviks. Hanya saja, kata Nora, untuk melakukan papsmear butuh kesadaran kesehatan yang cukup baik dari perempuan khususnya dan juga dari pasangannya, agar ada kemauan dan mendapat dukungan dari suami untuk melaksanakan papsmear demi memelihara kesehatan reproduksi perempuan dan juga keharmonisan pasangan.
“Karena ketika seorang perempuan sudah terkena penyakit kanker serviks pada stadium lanjut—stadium 3 dan 4, maka akan berpengaruh pada relasi suami istri dalam hal hubungan seksual.” Hj. Misnawati mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini memberi manfaat bagi anggota DWP dan Karyawati Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, untuk kemudian juga dapat lebih mewaspadai serta memelihara kesehatan reproduksinya dan terhindar dari kanker serviks yang dapat membahayakan diri, karir dan rumah tangga. Na’udzubillah. [Lia /p]