[Takengon | Darmawan] "Selaku umat Islam ada beberapa hal yang harus kita laksanakan, pertama, ada rasa hormat menghormati, tolong menolong-menolong, nasehat-menasehati, keempat saling memaafkan. Penyuluh merupakan sebagai ujung tombak di kalangan masyarakat. Banyak tantangan yang dihadapi penyuluh di lapangan, ada perbedaan pengamalan keagamaan, seperti pelaksanaan shalat tarawih ada 8 dan 23 rakaat," ujar Kakankemena Aceh Tengah, Drs.H.Amrun Saleh, MA.
Ia menambahkan, "Penyuluh harus bisa menetralisir, harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat. Karena ilmu yang diperoleh masyarakat juga berasal dari guru. Kalaulah ini kita kaji di masyarakat tidak akan pernah dapat terselesaikan, yang terpenting kita dapat melaksanakan shalat dengan baik."
"Diharapkan kepada penyuluh untuk terus tetap melanjutkan program pemerintah dengan pengajian bagda magrib, terutama dikalangan keluarga maupun masyarakat secara umumnya. Tujuannya ialah untuk memakmurkan masjid dan melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah," ajak Amrun kepada kepada ratusan Penyuluh agama Islam Honorer. Kegiatan pembinaan bagi Penyuluh agama Islam Honorer (Paih) dilaksanakan selama 2 (dua) hari, Kamis (24/7).
Di hari pertama, Kecamatan Linge, Jagong Jaget, Atu Lintang, Rusip Antara, Silih Nara, Ketol dan Celala. Sementara di hari kedua (Jum’at, 25/7/14) Kecamatan Bebesen, Lut Tawar, Pegasing, Bies, Kute Panang, Bintang, dan Kute Panang. [yyy]