CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Penyisihan Bersemangat, Moga Ada Masuk Final

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 342
Kamis, 4 September 2014
Featured Image

[Jambi | Muhammad Yakub Yahya]  Untuk babak penyisihan, hari keempat Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) V di Kota Jambi MQK ke 4 (Kamis, 4/9), beberapa cabang dari kafilah Aceh sudah tampil semampunya dan bersemangat. Meski saat nilai langsung diumumkan, ada peserta yang langsung bisa kita ‘kasih nilai’, cabang mana yang bakal selesai hanya di babak penyisihan (500-an atau 600-an).

Dan cabang apa yang akan maju ke babak selanjutnya, sementara bisa kita terka. Juga perlu kita lihat dinamika provinsi lain, atau kecenderungan Dewan Hakim yang menanyakan ‘apa’.    

“Jika Dewan Hakim masih menanyakan yang di atas marhalah (tingkat) yang diikuti peserta, menurut saya, Dewan Hakimnya yang tidak layak jadi Hakim,” canda Tgk Mukhlisuddin MA agak santai tapi mengena, mengomplain ada juri yang menanyakan soal untuk Ula yang sebenarnya cocok untuk Ulya.   

Sementara di lapangan yang luas itu, Kafilah Aceh dalam ajang nasional, sejak pembukaan resmi Rabu (3/9) oleh Menag Drs H Lukman Hakim Saifuddin itu, telah menurunkan cabang Tarikh-Ula atas nama Putri Suci Azzehara dan Tarikh-Ula (pr) atas nama M Nabil Mardhatillah (lk).   

Selain itu tampil juga Fiqh-Ulya atas nama Kana Rahmi (pr) dan Putra Mardhatillah (pr). Juga telah tampil Hadits-Ulya atas nama Risna Wardani (pr). Di arena juga sedang ada pameran, yang malamnya memacetkan rute jalan.       

Atas nama Jamaluddin Yusuf untuk cabang Nahwu-Ulya (lk) juga tampil Kamis (4/9) di Arena Utama di Ponpes As’ad Kota Jambi. Selain itu tampil pula di marhalah (jenjang) Tafsir-Ulya atas nama Ahmad Syahputra (lk) dan Ushul Fiqh-Ulya atas nama Buhaitri (lk) dan Akhlaq-Wustha atas nama Syarifah (pr).       

Sampai sore, sejak pagi tadi tampil pula Nyak Azzawansyah (lk) untuk cabang Fiqh (marhalah) Ulya. Tampil pula di depan Dewan Hakim dan penonton Rosnidar Muhammad untuk Hadit-Wustha (pr). Di arena lain naik juga dengan semangatnya meski nilai jatuh atas nama Jum’ah untuk Hadits-Wustha (lk) (foto). Ustadz Muzakir dan lainnya setia mendampingi peserta.  

Hari Kamis juga tampil Nanada Maulida (Wustha Tafsir pr), Khairil Anwar (Wustha Tafsir lk), dan Krama Prabu Prawiro (Tarikh-Wustha). Terakhir ada Ushul Fiqh-Wustha atas nama Misrianti (pr). Cabang lain menyusul besok (Jumat, 5/9).                

“Cabang Ushul, Balaghah, dan Hadits bahkan pertanyaannya terlalu tinggi untuk marhalah yang anak kita ikuti. Biasa tak disuruh tashrif sehalus-halusnya, tapi kali ini Dewan Hakim menanyakan lebih detil dan meninggi satu derajat dari pada standar yang peserta ikuti. Bukan hanya di marhalah di atas, juga di marhalah lain,” jelas Israr Hardayadi Lc.   

“Malam ini wajib breafing lagi untuk peserta yang belum tampil. Kadang dalam waktu singkat kadang terbaca yang tidak ada huruf,” lanjut H Israr, Dosen Syariah UIN Ar-Raniry itu.    

Nilai langsung bisa kita lihat, usai turun mimbar, meski belum online. Dari nilai itu, kita bisa lihat kualitas peserta Aceh, ada yang bisa ke babak final (nilai 700-an dan 800-an), dan ada yang nilainya 600-an.    

“Menurut kami, ini tambah pelajaran bagi kita, orang lain ada di atas kita. Tapi hadits ulya perempuan atas nama Wisna Wardani, dan Ushul Fiqh-Wustha laki-laki atas nama Muksalmina bakal maju ke babak selanjutnya.       

“Kini memang ada ‘dayah’ yang sudah meureh-reh dalam mendidik baca kitab, dalam bab tertentu. Ushul Fiqh memang lamban kita mengaji. Kadang masalah yang dangkal pun terlupakan, dan saat ditanyai dalam perlombaan ini, jadi kelabakan,“ tambah DR Tgk Jabar MA.    

“Kita prihatin dengan pendalaman yang diajarkan di dayah. Kadang yang didalami lain dengan yang dibutuhkan untuk ukuran kelas dan umurnya,” tambah Jabar. Jadi kelihatan saat bersanding dan bertanding sekarang.   

“Tapi kami yakin ke depan Aceh akan kirim hasil seleksi daerah dan provinsi, sebab Kakanwil Kemenag Aceh sendiri sudah berkomitmen akan gelar musabaqah baca kitab lokal ke depan,” ulang Tgk Jabar, Dosen S1 dan S2 UIN Ar-Raniry.    

Meski banyak yang akan kecewa nanti, usai pengumuman nanti, kita ingat bahwa kali ini, kita tampil memang terkesan ‘tergopoh-gopoh’. Setuju atau tidak… [inmas] 

Tags: #

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh